Menlu AS: Afghanistan Sekutu Penting Non-NATO Amerika

Mentri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton (kiri) bersama Presiden Afghanistan Hamid Karzai dalam jumpa pers di Istana Presiden Afghanistan di Kabul (7/7).

Mentri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton mengumumkan status baru Afghanistan sebagai sekutu non-NATO bagi Amerika, Sabtu (7/7).
Washington telah menyatakan Afghanistan sebagai sekutu penting non-NATO bagi Amerika. Ini memberi negara yang dicabik-cabik perang itu suatu kerangka kerjasama keamanan dan pertahanan jangka panjang dengan Amerika.

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengumumkan status baru itu hari Sabtu di Kabul di mana ia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Hamid Karzai. Usai pertemuan itu, ia mengatakan bahwa Afghanistan tidak dapat lagi menjadi tempat berlindung al-Qaida dan teroris-teroris internasional yang mengancam Amerika, kawasan itu dan dunia.

Clinton mengatakan, status baru itu merupakan lambang kuat komitmen Washington terhadap masa depan Afghanistan, seraya menambahkan bahwa Amerika tidak akan mengabaikan Afghanistan. Di antara negara-negara yang dianggap sebagai sekutu penting non-NATO adalah Mesir, Israel, Jepang dan Pakistan.

Dari Kabul, Clinton menuju Jepang untuk mengikuti konferensi internasional mengenai bantuan sipil bagi Afghanistan. Negara-negara donor diperkirakan akan menjanjikan bantuan sebesar empat miliar dolar per tahun untuk dukungan sipil jangka panjang.

Clinton melakukan kunjungan yang tidak diumumkan sebelumnya di Kabul, Sabtu, sebelum bertolak menuju Paris untuk menghadiri konferensi mengenai Suriah.