Kerry berharap pertemuannya dengan para pemimpin Filipina akan mengizinkan lebih banyak pasukan, pesawat dan kapal Amerika melintasi negara itu.
Menteri Luar negeri Amerika John Kerry pada Selasa (17/2) berkunjung ke Filipina, tempat pemerintah Washington sedang merundingkan persetujuan untuk memperluas kehadiran militernya.
Kunjungan itu dilakukan setelah persinggahan di Vietnam, di mana Kerry menjanjikan lebih dari US$32 juta untuk membantu negara-negara Asia Tenggara melindungi perairan teritorial mereka di tengah-tengah ketegangan dengan China.
Kerry membantah bantuan baru itu adalah tanggapan atas aksi maritim China yang agresif. Tetapi, ia mengatakan Amerika mendukung diplomasi, bukan tindakan sepihak dalam sengketa.
Berdasarkan persetujuan itu, Amerika akan menyediakan $18 juta untuk Vietnam, termasuk lima kapal patroli cepat bagi pengawal pantai, sementara sisanya untuk ASEAN.
Di Manila, Kerry berharap pertemuannya dengan para pemimpin Filipina akan mencapai kemajuan untuk mengizinkan lebih banyak pasukan, pesawat dan kapal Amerika melintasi negara itu.
Pada Rabu, Kerry akan meninjau daerah-daerah yang dilanda Topan Haiyan bulan lalu, yang menewaskan ribuan orang dan mendorong pemberian bantuan kemanusiaan yang dipimpin militer Amerika Serikat.
Kunjungan itu dilakukan setelah persinggahan di Vietnam, di mana Kerry menjanjikan lebih dari US$32 juta untuk membantu negara-negara Asia Tenggara melindungi perairan teritorial mereka di tengah-tengah ketegangan dengan China.
Kerry membantah bantuan baru itu adalah tanggapan atas aksi maritim China yang agresif. Tetapi, ia mengatakan Amerika mendukung diplomasi, bukan tindakan sepihak dalam sengketa.
Berdasarkan persetujuan itu, Amerika akan menyediakan $18 juta untuk Vietnam, termasuk lima kapal patroli cepat bagi pengawal pantai, sementara sisanya untuk ASEAN.
Di Manila, Kerry berharap pertemuannya dengan para pemimpin Filipina akan mencapai kemajuan untuk mengizinkan lebih banyak pasukan, pesawat dan kapal Amerika melintasi negara itu.
Pada Rabu, Kerry akan meninjau daerah-daerah yang dilanda Topan Haiyan bulan lalu, yang menewaskan ribuan orang dan mendorong pemberian bantuan kemanusiaan yang dipimpin militer Amerika Serikat.