Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan belasungkawa dalam kunjungan ke Tokyo pada Senin (11/7), menyusul pembunuhan mantan PM Shinzo Abe.
“Saya bersama sejawat Jepang kami berbagai perasaan kehilangan, perasaan terkejut yang kami semua rasakan, rakyat Amerika rasakan, atas tragedi dan pembunuhan yang mengerikan ini,” kata Blinken kepada wartawan setelah bertemu PM Fumio Kishida. “Ini juga merupakan kehilangan karena semasa ia menjabat, PM Abe benar-benar membawa hubungan antara negara kita ke tingkat yang baru,” lanjutnya.
Abe terbunuh pada hari Jumat di kota Nara sewaktu berpidato dalam kampanye.
Blinken mengatakan ia pergi ke Jepang atas arahan Presiden AS Joe Biden, “karena lebih dari sekadar sekutu, kami sahabat.”
“Dan ketika seorang sahabat terluka, sahabat-sahabat lainnya muncul. Kami berusaha membantu meringankan beban, berbagi rasa kehilangan, bahu membahu, dan itulah yang kami coba lakukan hari ini,” kata Blinken.
Pada hari Minggu, Blinken mengecam penindasan oleh junta Myanmar sambil mendesak China dan blok negara-negara Asia Tenggara untuk menekan penguasa militer Myanmar untuk memulihkan demokrasi dan mematuhi kesepakatan damai yang disetujui negara itu tahun lalu.
“Menurut saya ini perlu bagi China dan merupakan kepentingan China untuk melihat Birma kembali ke jalurnya sebelum dikacaukan oleh kudeta,” kata Blinken menggunakan nama lama Myanmar. [uh/ab]