Menteri Luar Negeri AS John Kerry mendesak para pemimpin Asia Tenggara dan China untuk membuat kemajuan dalam menyelesaikan sengketa wilayah yang telah meningkatkan ketegangan di Laut Cina Selatan.
Hari Rabu (9/10) di Brunei, Menlu AS John Kerry bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang dan pemimpin Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) yang mengadakan KTT tahunan di negara kecil itu.
Para pejabat AS mengatakan Kerry akan menekan China agar menerima Code of Conduct atau aturan perilaku mengikat yang sudah lama tertunda, untuk ikut membantu menyelesaikan sengketa di Laut Cina Selatan, di mana empat anggota ASEAN bersaing dengan Beijing.
China enggan membahas perselisihan itu dalam forum gabungan beberapa negara seperti ASEAN. China lebih suka berurusan dengan masing-masing negara secara individual, sehingga posisinya lebih kuat dalam negosiasi.
Li Keqiang menyampaikan catatan yang bersifat damai pada hari Rabu (9/10), mengatakan kepada para pemimpin Asia Tenggara bahwa "Laut Cina Selatan yang damai adalah berkat bagi semua" dan bersikeras bahwa Beijing selalu berusaha menyelesaikan masalah melalui pembicaraan.
Para pejabat AS mengatakan Kerry akan menekan China agar menerima Code of Conduct atau aturan perilaku mengikat yang sudah lama tertunda, untuk ikut membantu menyelesaikan sengketa di Laut Cina Selatan, di mana empat anggota ASEAN bersaing dengan Beijing.
China enggan membahas perselisihan itu dalam forum gabungan beberapa negara seperti ASEAN. China lebih suka berurusan dengan masing-masing negara secara individual, sehingga posisinya lebih kuat dalam negosiasi.
Li Keqiang menyampaikan catatan yang bersifat damai pada hari Rabu (9/10), mengatakan kepada para pemimpin Asia Tenggara bahwa "Laut Cina Selatan yang damai adalah berkat bagi semua" dan bersikeras bahwa Beijing selalu berusaha menyelesaikan masalah melalui pembicaraan.