Menlu AS, Inggris Tekankan Pentingnya Status Quo Selat Taiwan

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy saling berjabat tangan di akhir konferensi pers bersama di London, Inggris, pada 10 September 2024. (Foto: Mark Schiefelbein/Pool via Reuters)

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy membahas keamanan Indo-Pasifik di mana keduanya menyoroti perlunya mempertahankan status quo Selat Taiwan dalam Dialog Strategis AS-Inggris. Pernyataan tersebut menggarisbawahi pentingnya selat tersebut secara global.

“Kami juga membahas upaya bersama untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan serta kebebasan navigasi dan penerbangan melintasi Laut China Selatan. Bagi kami berdua, menjaga perdamaian dan stabilitas, serta mempertahankan status quo sangat penting,” kata Blinken kepada wartawan dalam konferensi pers bersama Lammy di London pada Selasa (10/9).

Pejabat-pejabat AS telah menekankan perlunya menjaga komunikasi tingkat tinggi yang terbuka antara AS dan China untuk menghindari kesalahpahaman dan mencegah persaingan mereka meningkat menjadi konflik.

Pada awal minggu ini, AS dan China menggelar pembicaran tingkat komandan militer terpadu untuk pertama kalinya untuk menstabilkan hubungan militer antara kedua negara.

BACA JUGA: Stabilkan Hubungan, Pati Militer China dan AS Gelar Pembicaraan Perdana

Menurut Komando Indo-Pasifik AS, Laksamana Samuel Paparo menekankan tanggung jawab militer China untuk mematuhi hukum dan norma internasional guna memastikan keselamatan operasional.

Di Beijing, Kementerian Pertahanan Nasional China mengeluarkan siaran pers pada Selasa. Isinya, menyatakan bahwa kedua komandan saling bertukar pandangan tentang masalah yang menjadi perhatian bersama, tetapi tidak merinci lebih lanjut tentang diskusi tersebut.

AS telah berupaya membangun saluran baru untuk komunikasi militer reguler dengan China setelah hubungan keduanya mencapai titik terendah dalam sejarah ketika AS tahun lalu menembak jatuh balon pengintai yang diduga milik China.

Pertemuan virtual antara Paparo dan komandan Komando Palagan Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China, Jenderal Wu Yanan, berlangsung menyusul pertemuan bulan lalu di Beijing, di mana penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dan penasihat militer utama pemimpin China Xi Jinping sepakat untuk berdiskusi. [ka/jm]