Amerika kembali menyerukan kepada negara-negara sekutunya di Eropa untuk berhati-hati terhadap apa yang disebutnya sebagai risiko keamanan perusahaan telekomunikasi China, Huawei, ketika mereka membangun jaringan 5G.
“Kami sudah sangat jelas. Permintaan kami adalah agar sekutu, mitra dan teman-teman kami tidak melakukan apapun yang akan membahayakan kepentingan keamanan bersama atau membatasi kemampuan untuk menyampaikan informasi yang sensitif,” ujar Menteri Luar Negeri Mike Pompeo hari Senin (3/6) setelah mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Belanda Stef Block di Den Haag.
BACA JUGA: Menlu AS Tuduh Huawei Technologies Bohong soal Hubungannya dengan BeijingPernyataan diplomat tinggi Amerika itu disampaikan ketika badan intelijen Belanda merilis laporan terkait dugaan piranti yang memungkinkan Huawai dapat mengakses data para pengguna secara tidak sah.
CEO Huawei Ren Zhengfei berkeras bahwa perusahaannya tidak akan membagi informasi rahasia para pengguna dan menyangkal bahwa perusahaan itu dikendalikan oleh Beijing. Huawei juga mengatakan pihaknya tidak bekerja dengan pemerintah China; hal yang dibantah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan pejabat-pejabat Amerika lainnya.
Stef Block mengatakan meskipun pemerintahnya ingin menyelaraskan kebijakannya dengan negara-negara sekutu lainnya, Belanda akan membuat keputusan keamanan sendiri ketika akan melelang hak internet 5G yang baru.
“Ada komite khusus yang bekerja untuk memutuskan kriteria apa saja yang akan ditambahkan pada opsi 5G dan kriteria itu akan diumumkan pada musim panas ini,” ujarnya.
Pompeo dan Block bertemu di sela-sela KTT Kewirausahaan Global selama tiga hari yang dilangsungkan oleh Amerika dan Belanda di Den Haag.
Pertemuan tahunan yang istimewa ini mempertemukan para pengusaha, investor dan pendukung mereka, yang berasal dari lebih 120 negara. (em)