Menlu AS: Pasukan Korut akan Dikerahkan untuk Lawan Pasukan Ukraina dalam Beberapa Hari Mendatang

Potongan gambar dari sebuah video yang dirilis pada 28 Oktober 2024 menunjukkan seorang tentara Rusia menembakkan meriam howitzer ke arah tentara Ukraina dalam perang di wilayah Kursk, Rusia. (Foto: Russian Defense Ministry Press Service photo via AP)

Amerika Serikat memperkirakan pasukan Korea Utara yang tengah berada di Rusia akan dikerahkan dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina dalam beberapa hari mendatang, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Kamis (31/10). Ia memperingatkan bahwa pasukan Korea Utara akan menjadi sasaran militer yang sah jika mereka memasuki medan perang.

Blinken – berbicara pada konferensi pers setelah melangsungkan pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan sejawat-sejawat mereka dari Korea Selatan – mengatakan, Rusia telah melatih pasukan Korea Utara dalam bidang artileri, drone, dan operasi dasar infanteri, yang menunjukkan bahwa mereka “sepenuhnya berniat" untuk menggunakan pasukan tersebut dalam operasi garis depan.

Diplomat tertinggi AS itu mengatakan terdapat 10.000 tentara Korea Utara di Rusia, termasuk sebanyak 8.000 tentara di wilayah Kursk di mana pasukan Ukraina masih menguasai wilayah tersebut setelah berjuang memasuki wilayah perbatasan Rusia itu pada Agustus lalu.

BACA JUGA: Korut Luncurkan Rudal Balistik Terkuat, Amerika Serikat dan Seoul Kecam Langkah Militer Rusia

“Kami belum melihat pasukan ini dikerahkan untuk berperang melawan pasukan Ukraina, tapi kami memperkirakan hal itu akan terjadi dalam beberapa hari mendatang,” kata Blinken.

Selama pertemuan mereka, AS dan Korea Selatan membahas berbagai opsi untuk merespons. Blinken mengatakan, bahwa penggunaan pasukan Korea Utara oleh Moskow dalam perang besar-besaran melawan Ukraina adalah “tanda kelemahan yang jelas.”

Berbicara di samping Blinken, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan AS akan mengumumkan bantuan keamanan baru untuk Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

AS dan Korea Selatan sepakat bahwa China harus berbuat lebih banyak untuk mengekang tindakan provokatif Korea Utara, kata Blinken, seraya menambahkan bahwa ia melakukan “pembicaraan yang berarti” dengan Beijing minggu ini. [ab/lt]