Menlu AS Peringatkan agar Fokus Jangan Beralih dari Kalahkan ISIS

Sekretaris Negara AS Rex Tillerson mempersiapkan pertemuan koalisi pimpinan AS melawan ISIS di Kuwait City, Kuwait, Selasa, 13 Februari 2018.

Menteri Luar Negeri Amerika, Rex Tillerson, Selasa (13/2) memperingatkan mengenai perlunya tetap berfokus pada kekalahan ISIS untuk selamanya, meskipun sebagian besar militan telah disingkirkan dari wilayah-wilayah yang pernah dikuasainya di Irak dan Suriah.

Tillerson berbicara pada konferensi di Kuwait bagi para anggota koalisi yang dibentuk Amerika pada akhir 2014, dengan strategi multi-arah untuk menghadapi ISIS, termasuk melalui serangan-serangan udara pimpinan Amerika dan upaya memutus pendanaan bagi kelompok itu dan arus pejuang asing. Tillerson mengatakan bahwa ISIS masih menjadi ancaman serius bagi stabilitas di kawasan, di negara para anggota koalisi dan di berbagai tempat lainnya di dunia.

Ia mengatakan militan tidak lagi menguasai 98 persen wilayah yang mereka rebut pada puncaknya, pada tahun 2014, sewaktu mereka mendeklarasikan pembentukan kekalifahan di Irak dan Suriah, tetapi mereka sekarang menimbulkan ancaman yang berbeda.

Di Irak dan Suriah, ISIS berupaya berubah menjadi pemberontakan, dan di tempat-tempat lain seperti Afghanistan, Filipina, Libya, Afrika Barat, ISIS berusaha untuk membentuk tempat-tempat berlindung yang aman, lanjutnya.

Tillerson mengumumkan 200 juta dolar bantuan baru untuk membebaskan daerah-daerah di Suriah. Juga Selasa, ia dijadwalkan ambil bagian dalam konferensi para donor yang bertujuan membangun kembali daerah-daerah di Irak.

Menjelang pertemuan tersebut, pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan perhatian harus tertuju pada sasaran, sewaktu menjelaskan tentang perlunya fokus untuk mengalahkan ISIS. Ia menyoroti konflik baru-baru ini di kawasan Afrin, Suriah Utara, antara pasukan Turki dan Pasukan Demokrat Suriah dukungan Amerika sebagai pengalih perhatian dari sasaran tersebut.

Baca juga: Turki Ganti Nama Jalan di Depan Kedubes AS pasca Serangan Turki di Suriah

Pejabat itu, dan Tillerson dalam komentar mereka hari Selasa (13/2), menyadari kekhawatiran Turki mengenai militan Kurdi yang dianggap sebagai ancaman.

Tillerson sedang dalam lawatan ke lima negara di kawasan, yang dimulai di Mesir dan mencakup persinggahan di Turki, Yordania dan Lebanon. [uh]