Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Jumat (3/3), mengatakan setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari India, Jepang dan Australia, bahwa Rusia tidak dapat diizinkan untuk berperang tanpa mendapat hukuman.
Para anggota kelompok Quad bertemu di sela-sela pertemuan G20 di New Delhi.
Kelompok Quad mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklir “tidak dapat diterima.”
Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menangguhkan perjanjian senjata nuklir dan mengancam Ukraina dengan senjata nuklir.
Perusahaan- perusahaan pertahanan Rusia memamerkan produk mereka di pameran besar senjata internasional, kata Kementerian Pertahanan Inggris pada hari Jumat dalam jumpa pers hariannya tentang invasi Rusia ke Ukraina.
Perusahaan-perusahaan tersebut mempromosikan sistem perlindungan aktif Arena-E atau APS yang menurut kementerian itu dirancang untuk meningkatkan daya tahan kendaraan lapis baja.
Materi promosi APS pada acara baru-baru ini menyatakan bahwa APS “mengalahkan ancaman yang paling berbahaya bagi kendaraan lapis baja.”
Namun, tidak ada bukti bahwa sistem tersebut telah dipasang pada kendaraan Rusia di Ukraina, di mana Rusia telah kehilangan lebih dari 5.000 kendaraan lapis baja, menurut kementerian tersebut. Keganjilan itu kemungkinan karena ketidakmampuan perusahan-perusahaan Rusia “untuk memproduksi sistem teknologi tinggi dalam skala besar,” kata kementerian pertahanan itu. Masalah itu diperburuk oleh efek sanksi internasional.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidatonya Kamis bahwa “serangan rudal Rusia yang brutal di Zaporizhzhia akan menghadapi tanggapan militer dan hukum kami.” Dia menambahkan, “Penjajah pasti akan merasakan kekuatan kita.”
Pihak berwenang Ukraina mengatakan sebuah rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan, menewaskan sedikitnya tiga orang.
Zelenskyy memposting di Telegram bahwa rudal itu menghancurkan tiga lantai gedung. [lt/ab]