Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry bertemu dengan presiden Massoud Barzani dan para pemimpin di wilayah otonomi Kurdi di Irak, Selasa (24/6).
Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry dalam kunjungan hari keduanya di Irak bertemu dengan para pemimpin di wilayah otonomi Kurdi di negara itu, dalam upaya meneruskan tekanan kepada para pejabat Irak untuk mereformasi pemerintah yang dipimpin Syiah agar menjadi lebih inklusif.
Kerry bertemu dengan Massoud Barzani, presiden wilayah otonomi Kurdi di Irak timur laut, di Irbil, hari Selasa (24/6) yang mengatakan kepada diplomat tertinggi Amerika itu bahwa Irak sedang "menghadapi realitas baru." Barzani mengatakan Kurdi sedang mencari "solusi untuk krisis."
Pasukan Kurdi telah menguasai kota Kirkuk yang kaya minyak, salah satu daerah ke mana pasukan keamanan Irak melarikan diri ketika militan dari Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) merebut wilayah dalam tindakan mereka baru-baru ini. Kerry memuji pasukan Kurdi itu, dan mengatakan Irak berada pada saat yang genting.
Hari Senin (23/6), diplomat tertinggi Amerika itu bertemu dengan Perdana Menteri Nouri al-Maliki, seorang ulama Syiah terkemuka dan dua anggota parlemen tertinggi Sunni.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika menekankan pentingnya melibatkan Kurdi Irak, dengan mengatakan penarikan diri mereka dari proses politik akan "mempercepat banyak kecenderungan negatif."
Wilayah Kurdi di Irak timur laut itu terletak dekat daerah di mana militan Islam Sunni telah merebut bagian besar wilayah dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kota Mosul yang terletak sekitar 100 kilometer sebelah barat Irbil.
Kerry bertemu dengan Massoud Barzani, presiden wilayah otonomi Kurdi di Irak timur laut, di Irbil, hari Selasa (24/6) yang mengatakan kepada diplomat tertinggi Amerika itu bahwa Irak sedang "menghadapi realitas baru." Barzani mengatakan Kurdi sedang mencari "solusi untuk krisis."
Pasukan Kurdi telah menguasai kota Kirkuk yang kaya minyak, salah satu daerah ke mana pasukan keamanan Irak melarikan diri ketika militan dari Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) merebut wilayah dalam tindakan mereka baru-baru ini. Kerry memuji pasukan Kurdi itu, dan mengatakan Irak berada pada saat yang genting.
Hari Senin (23/6), diplomat tertinggi Amerika itu bertemu dengan Perdana Menteri Nouri al-Maliki, seorang ulama Syiah terkemuka dan dua anggota parlemen tertinggi Sunni.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika menekankan pentingnya melibatkan Kurdi Irak, dengan mengatakan penarikan diri mereka dari proses politik akan "mempercepat banyak kecenderungan negatif."
Wilayah Kurdi di Irak timur laut itu terletak dekat daerah di mana militan Islam Sunni telah merebut bagian besar wilayah dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kota Mosul yang terletak sekitar 100 kilometer sebelah barat Irbil.