Menteri Luar Negeri China tiba di ibukota Korea Utara, Rabu (2/5), dan kemungkinan bertemu dengan pemimpin Kim Jong-un dalam usaha mengukuhkan peran yang lebih besar dalam putaran baru diplomasi nuklir dengan Pyongyang yang selama ini dimotori Seoul dan Washington.
Kunjungan Wang Yi berlangsung beberapa hari setelah Kim dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjanji untuk mengusahakan denuklirisasi sepenuhnya Semenanjung Korea, meskipun mereka belum mengungkapkan rencana atau jadwal spesifik.
Mereka juga sepakat untuk berusaha secara resmi mengakhiri Perang Korea yang berlangsung dari tahun 1950 hingga 1953, serta melangsungkan pembicaran tiga pihak dengan Washington, atau empat pihak dengan Washington dan Beijing.
Kedua Korea tidak dapat secara resmi mengakhiri perang tersebut karena Korea Selatan bukanlah penandatangan langsung kesepakatan gencatan senjata yang menghentikan perang itu. Karena fakta tersebut, secara teknis, semenanjung itu masih dalam kondisi perang.
Wang kemungkinan akan memanfaatkan kunjungannya untuk memastikan lebih jauh bahwa Beijing tidak akan dikesampingkan dalam pembicaraan menyangkut Korea Utara. Sejumlah analis meyakini, Wang akan secara khusus meminta komitmen Kim bahwa proses yang secara resmi mengakhiri perang itu akan melibatkan China.
Pembicaraan lebih berarti mengenai denuklirisasi Korea Utara diperkirakan akan berlangsung antara Kim dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang kemungkinan berlangsung bulan Mei ini atau Juni. [ab/uh]