Menteri Luar Negeri China Wang Yi akan memulai kunjungan empat hari ke Rusia untuk melakukan pembicaraan keamanan pada hari Senin (18/9), kata kementerian luar negerinya. Lawatan tersebut merupakan yang terbaru dari rangkaian kunjungan tingkat tinggi dan percakapan telepon antara kedua pihak.
China dan Rusia adalah sekutu strategis, dan kedua negara sering menggembar-gemborkan kemitraan “tanpa batas”, serta kerja sama ekonomi dan militer.
Hubungan mereka semakin dekat setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu, dan China menolak untuk mengkritiknya.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa Wang akan mengadakan konsultasi keamanan strategis atas undangan Nikolai Patrushev, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia.
Dalam penjelasan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Wang akan bertemu dengan timpalannya Sergei Lavrov, dan keduanya berencana untuk "fokus pada upaya memperkuat kolaborasi di kancah internasional".
“Akan ada pertukaran pandangan terperinci mengenai isu-isu terkait penyelesaian di Ukraina, serta cara-cara untuk menjamin stabilitas dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik,” kata seorang juru bicara.
China telah berusaha untuk memposisikan diri sebagai pihak netral dalam perang di Ukraina, sambil menawarkan Moskow jalur diplomatik dan keuangan yang penting ketika isolasi internasionalnya semakin dalam. Namun mereka tidak lagi terlibat terang-terangan secara militer atau mengirimkan senjata mematikan ke Rusia.
BACA JUGA: Jokowi Minta AS, China, dan Rusia Hindari ‘Perang Baru’Bulan lalu, Menteri Pertahanan China Li Shangfu mengunjungi Rusia dan Belarus dan menyerukan kerja sama militer yang lebih erat. Dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara telah melakukan patroli laut dan udara bersama, yang menyebabkan Korea Selatan mengerahkan jet tempur sebagai tindakan pencegahan.
Kontak tingkat tinggi mereka tampaknya akan meningkat, dan seorang ajudan Vladimir Putin mengatakan pada bulan Juli bahwa presiden Rusia berencana mengunjungi China pada bulan Oktober. Pada bulan Maret, Presiden Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ke Moskow dan menyatakan bahwa hubungan kedua negara memasuki era baru.
Pada pertemuan di Forum Ekonomi Timur tahunan di Vladivostok pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Wakil Perdana Menteri China Zhang Guoqing bahwa hubungan antara Rusia dan China “telah mencapai sejarah yang belum pernah terjadi dalam sejarah”. [ab/ka]