Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Selasa (13/8) bahwa Menteri Luar Negeri Wang Yi akan mengunjungi Myanmar dan Thailand pada tanggal 14 hingga 17 Agustus mendatang.
"Wang Yi akan mengunjungi Myanmar dan melakukan perjalanan ke Thailand untuk ikut memimpin Pertemuan Menteri Luar Negeri Kerjasama Lancang-Mekong yang kesembilan," ujar juru bicara kementerian luar negeri Lin Jian.
Wang juga akan menghadiri sebuah "diskusi informal" antara rekan-rekannya dari Laos, Myanmar dan Thailand, kata Lin.
Pekan lalu, utusan khusus China untuk urusan Asia bertemu dengan kepala junta Myanmar di ibu kota Naypyidaw guna melakukan pembicaraan mengenai "perdamaian dan stabilitas" di sepanjang perbatasan bersama mereka, kata media pemerintah Myanmar, beberapa hari setelah pemberontak etnis merebut sebuah komando militer regional.
Negara bagian Shan di utara Myanmar telah mengalami bentrokan berulang kali sejak akhir Juni lalu, setelah sejumlah kelompok pemberontak etnis melancarkan serangan terhadap pasukan militer di sepanjang jalan raya jalur perdagangan vital ke China.
BACA JUGA: Junta Myanmar: Perwira Senior Ditahan Saat Pemberontak Ambil Alih Pangkalan UtamaKepala Junta Min Aung Hlaing membahas "proses perdamaian internal di Myanmar, langkah-langkah perdamaian dan stabilitas di wilayah perbatasan" dengan Deng Xijun dari China, menurut Global New Light of Myanmar.
Jenderal senior itu "menjelaskan implementasi tujuan dan peta jalan lima poin untuk memastikan perdamaian dan stabilitas," kata surat kabar milik pemerintah itu.
China adalah sekutu utama dan pemasok senjata untuk junta, tetapi para analis mengatakan bahwa China juga mempertahankan hubungan dengan kelompok-kelompok etnis bersenjata di Myanmar yang menguasai wilayah di dekat perbatasan.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan pada hari Selasa bahwa kunjungan Wang ke Myanmar sebelumnya “ditujukan untuk memperkuat kerja sama bilateral saling menguntungkan di berbagai bidang.”
China mendukung “upaya Myanmar untuk menjaga stabilitas, pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” imbuhnya. [th/jm]