Menlu Iran akan Langsungkan Pembicaraan Kesepakatan Nuklir di Rusia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh.

Menteri Luar Negeri Teheran Hossein Amir-Abdollahian akan berkunjung ke Moskow, Selasa (15/3), beberapa hari setelah negosiasi mengenai kesepakatan nuklir Iran terhenti menyusul munculnya tuntutan baru dari Rusia.

Perkembangan terbaru ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, kepada wartawan, Senin (14/3).

Pembicaraan selama sepuluh bulan di Wina telah mendorong negara-negara besar dunia untuk memperbarui perjanjian penting tahun 2015 tentang pengaturan program nuklir Iran.

Namun negosiasi terhenti lagi setelah Rusia pada 5 Maret menuntut jaminan bahwa sanksi-sanksi Barat yang dijatuhkan setelah invasinya ke Ukraina tidak akan mengganggu perdagangannya dengan Iran.

BACA JUGA: Tuntutan Rusia Belum Diselesaikan, Perundingan Nuklir Iran Terhambat

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menolak tuntutan Rusia itu, dengan mengatakan bahwa kesepakatan nuklir itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan perang Rusia-Ukraina.

Putaran negosiasi yang berlangsung saat ini dimulai pada akhir November di ibu kota Austria antara Iran dan Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia, dengan AS mengambil bagian secara tidak langsung.

Kesepakatan 2105 memberi Iran keringanan sanksi dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

Tetapi AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian itu pada 2018, atas instruksi presiden saat itu, Donald Trump, dan memberlakukan kembali sanksi-sanksi ekonomi yang keras pada berbagai sektor, termasuk ekspor minyak. [ab/uh]