Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada hari Kamis (3/8) menyerukan kepada Amerika Serikat dan negara Barat lainnya untuk menangguhkan pengiriman pasokan senjata ke Ukraina, dengan alasan hal itu dapat menimbulkan lebih banyak korban jiwa dan kerusakan.
Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto Zardani di ibu kota Pakistan, Islamabad.
Amirabdollahian tiba di Pakistan pada hari Rabu untuk melakukan kunjungan selama tiga hari.
Pada konferensi pers itu, Amirabdollahian mengatakan, “Terkait Ukraina, kami sudah mengatakan ini terus menerus, bahwa menurut kami perang bukanlah jalan dan solusinya.”
“Menurut kami, merupakan sebuah sumber keprihatinan bahwa Amerika Serikat dan beberapa negara Barat terus mempersenjatai Ukraina,” tambahnya.
BACA JUGA: Bisnis Rusia Dicekam Ketakutan pasca Drone Serang Pusat Keuangan MoskowPakistan telah menyerukan penyelesaian masalah Ukraina melalui dialog sejak tahun lalu, tanpa secara langsung mengutuk invasi Rusia.
Kedua menlu itu juga berbicara mengenai hubungan ekonomi kedua negara dalam konferensi pers itu.
Amirabdollahian mengatakan, baik Pakistan maupun Iran “tetap berkomitmen dan bertekad” untuk “menjauh dari perbatasan yang seringkali diidentikkan dengan keprihatinan dan masalah keamanan” dan lebih membuatnya menjadi apa yang ia sebut sebagai “perbatasan ekonomi dan perdagangan yang dapat memenuhi kepentingan kedua negara di tingkat nasional.”
Menlu Pakistan Bilawal Bhutto Zardari mengatakan bahwa “rencana kerja sama perdagangan lima tahun antara Pakistan dan Iran dari 2023 hingga 2028, di mana kedua sekutu menetapkan target perdagangan bilateral sebesar lima miliar dolar AS, akan diprioritaskan pada penghapusan hambatan perdagangan bilateral, penyelesaian perjanjian perdagangan bebas dan pembentukan hubungan kelembagaan antara sektor swasta kami masing-masing.” [rd/em]