Media pemerintah melaporkan bahwa diplomat utama Iran, Abbas Araghchi, tiba di Kairo pada Rabu (16/10). Kunjungan tersebut merupakan kunjungan pertama menteri luar negeri Iran ke Mesir dalam hampir 12 tahun.
Kunjungan terakhir Menlu Iran ke Mesir terjadi pada Januari 2013, ketika Ali Akbar Salehi melakukan perjalanan ke Kairo dalam rangka lawatan ke Afrika.
Araghchi yang saat ini sedang dalam lawatan ke beberapa negara, tiba di ibu kota Mesir, setelah berkunjung ke Yordania, di mana dia bertemu dan berbicara dengan mitranya, Ayman Safadi.
Keduanya membahas perkembangan regional di tengah “kekejaman dan agresi Israel terhadap Gaza dan Lebanon,” menurut juru bicara kementerian luar negeri, Esmaeil Baghaei.
Saat berada di Amman, Araghchi juga bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II.
BACA JUGA: Konflik Timur Tengah Jadi Agenda Utama KTT Uni Eropa-Negara TelukSelama seminggu terakhir, Araghchi telah mengunjungi Lebanon, Suriah, Arab Saudi, Qatar, Irak, dan Oman dalam upaya meredakan ketegangan dan menahan konflik agar tidak menyebar ke wilayah tersebut.
Dia juga diperkirakan akan mengunjungi Turki setelah Mesir, menurut kementerian tersebut. Pada Selasa, Araghchi berbicara dengan mitranya dari Prancis, Jean-Noel Barrot dan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menurut sumber yang sama.
Langkah-langkah diplomatik oleh Teheran dilakukan saat kawasan itu menunggu respons Israel atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober terhadap Israel. Iran mengatakan serangan itu sendiri merupakan balasan atas terbunuhnya para pemimpin kelompok sekutu Iran, serta seorang komandan Garda Revolusi.
Iran mengatakan akan membalas jika Israel menyerang. [ns/jm]