Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, mengatakan sengketa air sungai Nil antara negaranya dan Ethiopia harus diselesaikan selambatnya pertengahan Januari.
Shoukry merilis pernyataan itu, Kamis (7/11) setelah perundingan yang dimediasi oleh Amerika dengan para pejabat Ethiopia dan Sudan yang diadakan hari sebelumnya di Washington, D.C.
Pembicaraan itu bertujuan untuk meredakan ketegangan di antara tiga negara utama di Lembah Sungai Nil itu, Mesir, Sudan dan Ethiopia, mengenai bendungan besar Ethiopia di Sungai Nil Biru, yang dikhawatirkan oleh Mesir dapat mempengaruhi pasokan airnya.
Shoukry mengatakan jadwal telah ditetapkan untuk negosiasi dan bahwa dua pertemuan lagi akan diadakan di Amerika dalam dua bulan ke depan untuk menilai kemajuannya.
Bulan lalu, pembicaraan antara kedua negara gagal, yang mendorong Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sissi meminta Amerika untuk menengahi perselisihan tersebut. [lt/ab]