Menteri Luar Negeri Moldova Nicu Popescu mengundurkan diri secara mengejutkan pada hari Rabu (24/1) setelah membantu mengarahkan bekas republik Soviet tersebut menuju keanggotaan di Uni Eropa
Bulan lalu para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk membuka perundingan keanggotaan formal dengan negara kecil yang berbatasan dengan Ukraina tersebut.
"Dengan perasaan campur aduk saya mengumumkan bahwa saya telah memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri saya," kata Popescu yang juga menjabat wakil perdana menteri, pada konferensi pers di ibu kota, Chisinau.
Pria berusia 42 tahun itu mengatakan dia "perlu istirahat", namun berjanji untuk mendukung sekutunya, Presiden Maia Sandu, yang mengincar masa jabatan kedua tahun ini.
Popescu adalah salah satu politisi paling pro-Uni Eropa di Moldova. “Kami telah berhasil menempatkan Moldova pada jalan menuju aksesi Uni Eropa dan masuk dalam peta Eropa yang lebih besar. Tujuan-tujuan tersebut tampaknya di luar jangkauan bahkan dua atau tiga tahun yang lalu,” tambahnya.
Negara berpenduduk 2,6 juta jiwa yang berbatasan dengan Ukraina dan Rumania itu memperoleh status kandidat Uni Eropa pada Juni 2022.
Sandu memuji pembukaan perundingan aksesi UE pada bulan Desember sebagai “babak baru” bagi negaranya.
Popescu juga mengatakan bahwa Moldova telah berhasil meninggalkan “masa paling memalukan dalam sejarah” “ketika diplomasi berada di tangan kaum oligarki”.
Dia akan digantikan oleh Mihai Popsoi dari partai PAS, yang juga partainya Popescu. [ab/uh]