Menlu Pompeo Tekankan Komitmen AS untuk Ukraina

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (kiri) bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam konferensi pers di Kiev, Ukraina, 31 Januari 2020.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Jumat (31/1) mengulangi komitmen Amerika bagi Ukraina dalam lawatannya ke negara yang menjadi sentral dalam sidang pemakzulan Presiden Donald Trump.

“AS menganggap perjuangan Ukraina bagi kebebasan, demokrasi dan kemakmuran sebagai perjuangan yang berani,” kata Pompeo di Kiev. “Komitmen kami untuk mendukung Ukraina tidak akan goyah.”

Trump menghadapi tuduhan bahwa ia menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenzkiy agar menyelidiki lawan politik sekaligus mantan wakil presiden Joe Biden dan putranya, Hunter, yang bekerja bagi sebuah perusahaan energi Ukraina.

Pompeo, Jumat (31/1) membantah bahwa menahan bantuan militer dan kunjungan Zelensky ke Gedung Putih, dijadikan persyaratan dalam penyelidikan terhadap Biden.

Tuduhan tersebut menyebabkan pemakzulan Trump oleh DPR AS pada Desember lalu, membuka jalan bagi sidang pemakzulan yang sekarang berlangsung di Senat.

Pompeo adalah pejabat tertinggi AS yang mengunjungi Ukraina sejak proses pemakzulan dimulai.

Negara Eropa Timru itu bergantung pada bantuan diplomatik dan militer AS dalam perang melawan pemberontak dukungan Rusia.

Trump menahan bantuan militer hampir 400 juta dolar untuk Ukraina tidak lama setelah percakapan telepon pada Juli 2019 dengan presiden Ukraina, di mana dalam percakapan itu Trump mendesak Zelenskiy agar mengumumkan penyelidikan terhadap Biden dan putranya.

Percakapan telepon itu memicu tuduhan dari partai Demokrat bahwa Trump, dari partai Republik, menyalahgunakan kebijakan luar negeri AS untuk kepentingan politik dan pribadinya. [uh/lt]