Menteri luar negeri Rusia tiba di Myanmar, Rabu (3/8), untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin junta.
Sergei Lavrov tiba di ibu kota yang dibangun militer, Naypyidaw, "untuk kunjungan kerja," kata Kementerian Luar Negeri Rusia di Twitter.
Lavrov melakukan kunjungan ini dalam perjalanannya menghadiri pertemuan regional yang mengecam militer Myanmar karena penolakannya untuk menghentikan tindakan keras terhadap para pembangkang.Lavrov akan bertemu dengan menteri luar negeri junta dan "pemimpin Myanmar," menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia yang dirilis menjelang perjalanan.
Lavrov akan bertemu dengan menteri luar negeri junta dan "pemimpin Myanmar," menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia yang dirilis menjelang perjalanan.
Junta belum mengeluarkan pernyataan terkait kunjungan diplomat tertinggi negara yang menjadi salah satu sekutu utama dan pemasok senjatanya tersebut.
Kunjungan Lavrov dilakukan setelah junta memicu kemarahan internasional pekan lalu karena mengeksekusi empat tahanan, termasuk seorang mantan anggota parlemen dan seorang aktivis demokrasi.
BACA JUGA: Kekerasan di Myanmar, Perang di Ukraina Bayangi Pertemuan ASEANLavrov dijadwalkan menghadiri pertemuan para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Kamboja di mana diplomat tertinggi junta tidak diikutsertakan karena penolakannya untuk terlibat dalam dialog dengan lawan-lawannya.
Rusia dan sekutunya, China, dituduh mempersenjatai junta Myanmar. Senjata-senjata itu digunakan untuk menyerang warga sipil sejak kudeta tahun lalu.
Kepala Junta Min Aung Hlaing berada di Moskow Juli lalu untuk kunjungan "pribadi". Ia dilaporkan bertemu dengan para pejabat dari badan antariksa dan badan nuklir Moskow. [ab/uh]