Menlu Uganda Bela Sikap Terhadap Homoseksualitas

Menteri Luar Negeri Uganda Sam Kutesa.

Lebih dari 13 ribu orang telah menandatangani petisi daring menentang penunjuk Menlu Sam Kutesa sebagai presiden Majelis Umum PBB.
Menteri Luar Negeri Uganda Sam Kutesa membela sikapnya mengenai homoseksualitas dan tuduhan korupsi di dalam negeri, tidak lama setelah ia terpilih sebagai presiden Majelis Umum PBB berikutnya.

Majelis tersebut dengan suara bulat memilih Kutesa Rabu (11/6) untuk memegang jabatan terpandang yang mencakup memimpin rapat majelis 193 negara.

Kutesa baru-baru ini menarik perhatian internasional karena membela undang-undang anti-homoseksualitas Uganda yang sangat keras itu. Undang-undang itu, yang ditandatangani oleh Presiden Yoweni Museeni Februari, mengkriminalkan homoseksualitas dengan hukuman maksimum penjara seumur hidup.

Menteri Luar Negeri tadi juga selamat dari kutukan politik parlemen setelah skandal korupsi. Tidak ada tuduhan resmi dikenakan terhadapnya.

Para wartawan di PBB menanyakan Kutesa mengenai kedua masalah tersebut tidak lama setelah ia terpilih.

Lebih dari 13 ribu orang telah menandatangani petisi daring menentang penunjukannya sebagai presiden Majelis Umum PBB. Beberapa pembela hak asasi manusia telah mendesak Amerika agar mencabut visanya supaya ia tidak dapat bepergian ke AS.

Tetapi, ia mendapat ucapan selamat dari Sekjen PBB Ban Ki-moon yang mengatakan Kutesa membawa pengalaman yang luas untuk tugas tersebut sebagai seorang yang pernah menjadi pengacara, anggota parlemen, menteri keuangan dan menteri luar negeri.