Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, Selasa (29/6) bertemu dengan rekan setaranya dari Uni Emirat Arab, Abdullah bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi.
“Anda menoreh sejarah hari ini,” kata Al Nahyan saat bertemu dengan Lapid.
Segera setelah kedatangannya di Uni Emirat Arab, Lapid menjelaskan kepada para diplomat yang berkumpul pada pembukaan resmi Kedutaan Besar Israel di Abu Dhabi bahwa momen itu mewakili "hak untuk menentukan nasib kita sendiri." Israel, tambahnya, tidak akan kemana-mana.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggambarkan kunjungan Lapid sebagai hal "penting bagi Israel, Uni Emirat Arab, dan kawasan yang lebih luas." Dalam sebuah pernyataan, Blinken menyatakan AS akan bekerja dengan Israel dan Uni Emirat Arab untuk memperkuat berbagai aspek kemitraan.
Pemerintahan Trump menengahi kesepakatan yang disebut perjanjian "Abraham Accords" yang menjalin hubungan antara Uni Emirat Arab dan Israel. Langkah itu dipuji baik oleh PM Benjamin Netanyahu maupun Presiden AS Donald Trump dan mereka menyebutnya salah satu diantara pencapain terbesar mereka.
Uni Emirat Arab-Israel memiliki keprihatinan bersama sehubungan kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia, kedua negara itu berpendapat perjanjian itu tidak akan mampu mencegah jangkauan Teheran di kawasan tersebut. [mg/jm]