Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada Jumat (15/3) mengumumkan bahwa pemerintahnya akan memulihkan dana untuk badan bantuan PBB untuk urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) setelah peninjauan selesai, beberapa pekan setelah lebih dari selusin negara menghentikan ratusan juta dolar bantuan sebagai tanggapan atas tuduhan Israel terhadap organisasi tersebut.
“Pemerintah Australia kini sedang menuntaskan kesepakatan dana yang diperbarui yang akan mencakup persyaratan ketat seperti jaminan netralitas staf dan kepercayaan terhadap rantai pasokan. Berdasarkan hal itu, dan setelah pertimbangan oleh Komite Keamanan Nasional pekan ini, Australia akan memulai kembali kontribusi kepada UNRWA,” kata Wong kepada para wartawan di Adelaide.
Ia menambahkan, “Saran terbaik dari berbagai lembaga dan pakar hukum pemerintah Australia adalah UNRWA bukan organisasi teroris, dan perlindungan tambahan yang ada sudah cukup melindungi dana dari para pembayar pajak Australia.”
BACA JUGA: Uni Eropa: UNRWA Penyelamat Terakhir bagi Warga GazaWong juga menjanjikan tambahan $2,6 juta (sekitar 40 miliar rupiah) bagi UNICEF untuk penyediaan layanan darurat di Gaza. Sebuah pesawat C17 Globemaster juga akan mengirim parasut pasukan pertahanan untuk membantu pengiriman pasokan kemanusiaan yang dipimpin AS ke wilayah kantong itu. Menurut PBB warga Gaza kini berada di ambang kelaparan.
Israel menuduh 12 dari ribuan karyawan UNRWA turut dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu terhadap Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang lainnya.
Negara-negara seperti AS dengan segera menangguhkan dana untuk UNRWA yang bernilai sekitar $450 juta, hampir setengah anggaran tahun ini.
PBB telah meluncurkan penyelidikan, dan UNRWA telah menyetujui audit dari pihak luar untuk mendapatkan kembali dukungan para donor. [uh/lt]