Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menawarkan kepada Pemerintah China sejumlah peluang kolaborasi dan kerja sama terkait pembangunan infrastruktur sumber daya air, khususnya bendungan.
Hal itu disampaikan Menteri Basuki dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Sumber Daya Air China Li Guoying di Beijing, China, pada Senin (11/09). Pertemuan bilateral berlangsung di sela-sela World Water Congress XVIII di Ibu Kota China itu, kata Kementerian PUPR dalam siaran pers yang diterima VOA, Rabu (13/9).
“Pemerintah China hingga akhir tahun 2022 tercatat telah memiliki sekurangnya 98.000 bendungan. Dan hal ini sebagai contoh baik bagi Indonesia sebagai salah satu upaya mencapai swasembada pangan,” kata Menteri Basuki dalam pernyataan tersebut.
Terkait hal ini, Menteri Basuki juga mengajak pemerintah China untuk mengagendakan kunjungan ke tiga lokasi pembangunan bendungan besar di Indonesia, yaitu Jenelata di Sulawesi Selatan, Riam Kiwa di Kalimantan Selatan, dan Pelosika di Sulawesi Tenggara.
“Pemerintah Indonesia ingin pemerintah China memastikan kualitasnya, dan juga mengeksplor teknologi dan inovasi yang dapat diterapkan dalam pengembangan bendungan di Indonesia,” tambah Menteri Basuki.
Menurut data Asosiasi Pembangkit Listrik Tenaga Air Dunia (International Hydropower Association/IHA), China adalah produsen listrik dari PLTA terbesar di dunia dengan total kapasitas pembangkitan 391 gigawatts (GW) pada 2021. Sekitar 81 persen kapasitas PLTA baru di dunia berada di China pada 2021.
Menteri Basuki juga mengajak Pemerintah China untuk berpartisipasi dan mengirimkan delegasi ke World Water Forum ke-10, forum internasional bidang sumber daya air, yang rencananya akan digelar di Bali pada 2024.
“Kami terbuka dengan rencana kerja sama manajemen air yang berkelanjutan karena dapat mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial dan lingkungan,” kata Menteri Sumber Daya Air China Li Guoying seperti dikutip dalam pernyataan yang sama.
Menteri Li Guoying juga mengucapkan selamat dan sukses kepada Indonesia atas penyelenggaraan World Water Forum ke-10 tahun depan serta berjanji akan mengirimkan delegasi ke forum tersebut.
Dalam kunjungan ke Beijing, Menteri Basuki didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Kementerian Sekretaris Negara Novi Yanti, dan Teknik Pengairan Ahli Utama Kementerian PUPR Jarot Widyoko. [ft/rs]