Rusia dianggap "sangat agresif dan gegabah di ranah siber.” Seorang menteri senior Inggris akan memperingatkan pada Senin (25/11) bahwa ancaman terhadap Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO tidak boleh dianggap remeh.
Pat McFadden, yang bertanggung jawab atas keamanan nasional, akan menyampaikan dalam konferensi keamanan siber NATO di London bahwa Moskow "tidak akan ragu untuk menargetkan bisnis Inggris," menurut kutipan pidatonya yang dirilis oleh kementeriannya pada Minggu (24/11).
Ia juga akan mencatat bahwa "peretas yang tidak resmi" yang diberi "kekebalan hukum" oleh Kremlin semakin sering melakukan serangan, dan dalam beberapa kasus, serangan tersebut semakin canggih.
McFadden menyebutkan, salah satunya adalah serangan terhadap Korea Selatan baru-baru ini. Serangan itu diduga sebagai respons atas sikap Seoul yang terus mencermati Moskow terkait pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia.
Tuduhan itu muncul saat ketegangan antara Rusia dan Barat meningkat secara dramatis. Presiden Vladimir Putin memperingatkan minggu lalu bahwa perang di Ukraina memiliki kategori yang dapat disebut sebagai konflik "global".
Gesekan yang semakin memanas menimbulkan kekhawatiran di London dan ibu kota Barat lainnya bahwa Putin mungkin akan meningkatkan serangan siber dan aksi nonmiliter lainnya.
"Mengingat besarnya permusuhan ini, pesan saya kepada anggota hari ini sangat jelas: tidak ada yang boleh meremehkan ancaman siber Rusia terhadap NATO," kata McFadden, sambil menekankan bahwa "ancaman tersebut nyata."
"Tahun lalu, baik militer Rusia maupun kelompok penjahat siber dan hacktivist yang tidak resmi tidak hanya meningkatkan serangan mereka, tetapi juga memperluas target ke berbagai anggota dan mitra NATO," ujarnya.
BACA JUGA: Peretas Rusia Serang Sejumlah Mantan Dubes ASMcFadden akan memperingatkan bahwa Rusia sebelumnya menargetkan "media, sektor telekomunikasi, lembaga politik dan demokrasi, serta infrastruktur energi" Inggris.
Ia akan menyatakan bahwa "kelompok yang didukung negara Rusia" bertanggung jawab atas "setidaknya sembilan serangan siber terpisah dengan tingkat keparahan yang bervariasi terhadap negara-negara NATO".
Serangan itu termasuk "serangan tak beralasan terhadap infrastruktur nasional penting kita".
"Kelompok-kelompok ini tidak dapat diprediksi, mereka bertindak tanpa menghiraukan potensi konsekuensi geopolitik, dan dengan satu kesalahan perhitungan saja dapat menimbulkan malapetaka pada jaringan kita," katanya.
BACA JUGA: 50 Negara Peringatkan PBB Ancaman Ransomware Rumah SakitMenteri Inggris akan "memanggil" unit militer Rusia -- dijuluki Unit 29155 -- yang diduga melakukan serangan siber di Inggris dan Eropa, menurut Kantor Kabinet.
Menyoroti penggunaan serangan siber Rusia selama hampir tiga tahun perang di Ukraina, ia melihat taktik tersebut "dapat menghentikan pasokan listrik bagi jutaan orang".
"Itu dapat mematikan jaringan listrik. Ini adalah perang tersembunyi yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina," kata McFadden.
Namun, ia akan menegaskan bahwa Inggris dan sekutu Barat "melawan serangan mereka baik secara terbuka maupun di belakang layar".
"Jangan ragu: Inggris dan negara-negara lain di ruangan ini sedang mengawasi Rusia. Kami tahu persis apa yang mereka lakukan," kata McFadden. [ah/ft]