Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, berada di Irak utara, mengadakan perundingan dengan para pemimpin suku Kurdi tentang bagaimana memerangi kelompok ekstremis ISIS, dan usaha Berlin membantu dalam pengiriman senjata.
Kantor berita Jerman Deutsche Presse-Agentur (DPA), melaporkan, Ursula von der Leyen tiba di Irbil hari Kamis (25/9), di mana dia dijadwalkan bertemu dengan presiden wilayah otonomi Kurdi, Irak, Masoud Barzani.
Jerman mulai memasok senjata kepada komunitas Kurdi hari Kamis, mengirim 50 senjata anti-tank, 520 senapan laras panjang G3 dan 20 senapan mesin. Secara total, rencana Jerman itu akan mempersenjatai 10 ribu pejuang Kurdi dengan perlengkapan perang senilai $90 juta.
Jerman juga akan mengirim 40 tentara untuk membantu melatih para pejuang menggunakan senjata. Secara terpisah, sekitar 30 orang Kurdi akan berlatih menggunakan sistem yang lebih rumit di Jerman.