Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen telah mengundurkan diri setelah 16 bulan menjabat dan mendapat tekanan besar dari Gedung Putih dan publik atas situasi di sepanjang perbatasan selatan Amerika.
Presiden Donald Trump mengumumkan pengunduran diri Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen dalam cuitan di Twitter hari Minggu (7/4). Media berita melaporkan, Nielsen mengajukan pengunduran dirinya setelah sebelumnya bertemu presiden di Gedung Putih pada hari itu.
Sumber-sumber Gedung Putih mengatakan Presiden Trump sering mengecam Nielsen karena tampaknya tidak cukup tegas dalam mengatasi arus migran yang mencoba memasuki Amerika. Mereka mengatakan, ia harus mendengarkan apa yang disebut sumber-sumber itu sebagai tuntutan mustahil Trump.
Dalam surat pengunduran diri kepada Presiden Donald Trump, Nielsen menulis, "Walaupun mencapai kemajuan dalam mereformasi keamanan dalam negeri, saya memutuskan, ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk mengundurkan diri."
Dalam cuitan pada Minggu Trump mengatakan, Nielsen akan meninggalkan jabatannya dan saya ingin mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya."
Tanpa merinci alasan Nielsen mundur, Trump mengaku frustrasi atas situasi di perbatasan Amerika dengan Meksiko. Sumber-sumber Gedung Putih mengatakan, Trump sering mengecam Nielsen karena ia tampaknya tidak cukup tegas dalam mengekang arus migran yang mencoba memasuki Amerika.
Selain tekanan dari Gedung Putih yang hendak menghentikan arus migran, Nielsen menghadapi protes publik atas kebijakan pemerintah yang sangat tidak populer dalam memisahkan keluarga migran yang memasuki Amerika.
Ribuan anak diambil dari orangtua mereka dan ditahan di fasilitas berbeda, seringkali dalam kondisi yang kurang ideal.
Menurut analis, Nielsen sendiri frustrasi dengan apa yang ia nilai sebagai kurangnya kerja sama dari Kongres dan pengadilan dalam menangani imigrasi ilegal.
Trump mengumumkan, Komisaris Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Kevin McAleenan akan menjabat menteri DHS. [ka]