Menteri Kesehatan AS Alex Azar akan mengunjungi Taiwan “dalam beberapa hari mendatang,” suatu langkah yang membuat marah China, yang menganggap pulau berpemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari China daratan.
Dalam suatu pernyataan yang dirilis Selasa malam, kementerian kesehatan mengemukakan “kunjungan bersejarah Azar akan memperkuat kemitraan AS-Taiwan dan meningkatkan kerja sama AS-Taiwan untuk memerangi pandemi global Covid-19.” Azar memuji “keberhasilan luar biasa Taiwan dalam memerangi Covid-19 sebagai suatu masyarakat demokratis yang bebas dan transparan.”
Azar akan mengadakan pembicaraan dengan mitra-mitranya di Taiwan serta para pakar kesehatan Taiwan mengenai respons pulau itu terhadap Covid-19 dan perannya sebagai pemasok peralatan medis dan teknologi penting global yang andal. Ia mengadakan telekonferensi yang jarang dilakukan pada April lalu dengan sejawatnya, Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung.
Kementerian luar negeri Taiwan menyatakan Azar juga akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dalam kunjungannya itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan kepada para wartawan di Beijing hari Rabu (5/8) bahwa Taiwan “adalah isu paling penting dan sensitif dalam hubungan China-AS” dan mendesak Washington agar mengakhiri semua bentuk kontak resmi dengan pulau itu, guna menghindari rusaknya hubungan bilateral antara dua ekonomi terbesar di dunia itu. Wen menyatakan kementerian telah mengajukan protes keras terhadap para pejabat di Washington.
China dan Taiwan terpisah setelah perang saudara 1949, setelah pasukan Nasionalis pimpinan Chiang Kai-shek diusir dari China daratan oleh pasukan Komunis pimpinan Mao Zedong dan kemudian menetap di pulau itu.
Tetapi China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan telah bertekad akan menganeksasi pulau itu dengan semua cara yang diperlukan, termasuk dengan invasi militer. [uh/ab]