Para menteri keuangan dari kelompok negara-negara kaya G7 akan membahas ambang batas harga minyak Rusia yang diusulkan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden ketika mereka bertemu pada Jumat (2/9), kata Gedung Putih.
"Kita yakin, ini adalah cara paling efektif untuk menghantam pendapatan Putin dan dengan menerapkan cara tersebut, kita tidak hanya membuat pendapatan minyak Putin anjlok tetapi juga menurunkan harga energi global," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam penjelasan singkat kepada wartawan, pada Rabu (31/8).
BACA JUGA: Bagi Warga Ukraina, Gorbachev tetaplah Seorang ImperialisMeskipun ekspor minyak Rusia mencapai level terendah sejak Agustus lalu, pendapatan ekspornya pada Juni meningkat sebesar $700 juta per bulan karena harga yang lebih tinggi, 40 persen di atas rata-rata tahun lalu, demikian menurut Badan Energi Internasional pada bulan lalu.
Para pemimpin Barat telah mengusulkan untuk mengurangi pendapatan Rusia melalui pembatasan harga minyak untuk membatasi berapa banyak penyuling dan pedagang bisa membayar untuk mendapatkan minyak mentah Rusia. Moskow mengatakan langkah ini tidak akan dipatuhi dan bisa digagalkan dengan mengirimkan minyak ke negara-negara yang tidak mematuhi batas harga.
Para pemimpin G7 juga telah mempertimbangkan alternatif lain, termasuk memblokir transportasi minyak Rusia.
BACA JUGA: Uni Eropa Setujui Penangguhan Kesepakatan Visa terhadap RusiaG7 terdiri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Menteri Keuangan Inggris yang baru, Nadhim Zahawi, pada Rabu membahas rencana pembatasan harga tersebut dan upaya untuk menopang kebutuhan ekonomi Ukraina, demikian menurut Departemen Keuangan AS. [my/jm]