Menteri Perdagangan China Wang Wentao tiba di Paris pada Minggu (7/4) untuk membahas ekspor kendaraan listrik atau EV China yang murah dan tumbuh cepat di pasar Eropa.
Empat sumber yang familiar dengan lawatan Wang tersebut mengatakan kepada kantor berita Reuters pada akhir Maret lalu bahwa pembahasan akan berfokus pada penyelidikan Komisi Eropa apakah industri EV China telah diuntungkan oleh subsidi yang tidak adil.
Produsen mobil Eropa sedang berjuang untuk memproduksi kendaraan listrik yang lebih murah dan menyalip China dalam mengembangkan tipe dengan harga yang lebih terjangkau.
Komisi Eropa memprediksi bahwa pangsa pasar EV asal China di Eropa dapat mencapai 15% pada 2025. Komisi itu mengatakan kendaraan listrik asal China diuntungkan dari subsidi pemerintah besar-besaran dan sedang meneliti apakah harus memberlakukan tarif bea masuk pada kendaraan tersebut.
BACA JUGA: Menkeu Yellen: AS dan China Harus Jaga Komunikasi Langsung dan TerbukaChina menampik klaim bahwa industri kendaraan listriknya berkembang pesat karena subsidi dan menyebut penyelidikan Uni Eropa itu sebagai “proteksionis.” Sejumlah analis mengatakan, beberapa faktor, termasuk dominasi China dalam rantai pasokan baterai, inovasi dan persaingan sengit di dalam pasar domestik juga telah mengurangi harga kendaraan listrik asal China.
Wang, pada hari Minggu, dijadwalkan bertemu dengan kepala eksekutif Renault Luca de Meo, yang juga merupakan pelaksana tugas ketua Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA), ungkap salah seorang sumber.
Pada hari yang sama, ia juga diperkirakan akan menghadiri acara makan malam dengan sejumlah pimpinan dari industri kosmetik, ungkap dua sumber lainnya.
Menteri keuangan Prancis, Bruno Le Maire telah mengatakan dia akan bertemu dengan wang pada Senin (8/4). Kementerian Perdagangan China tidak merespons permintaan komentar terkait hal ini. [jm/ka/rs]