Menteri Pertahanan AS dan Inggris Bahas Ancaman di Timur Tengah

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin (kanan) bertemu Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps (kiri) di Pentagon, Washington, pada 31 Januari 2024. (Foto: AP/Jacquelyn Martin)

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan rekannya dari Inggris, Grant Shapps, di Pentagon pada Rabu (31/1), untuk melakukan pembicaraan mengenai ancaman keamanan di Timur Tengah, kata Pentagon.

Mereka membahas isu-isu termasuk “meningkatnya serangan oleh kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran terhadap pasukan AS di Timur Tengah” dan “serangan ilegal Houthi terhadap pelayaran internasional di Laut Merah,” serta bantuan kemanusiaan untuk Gaza dan dukungan untuk Ukraina, juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder memaparkan itu dalam sebuah pernyataan.

“Menteri Austin mengucapkan terima kasih kepada Menteri Shapps atas dukungan dan kepemimpinan Inggris yang kuat dalam upaya koalisi untuk mencegah serangan Houthi lebih lanjut, sambil melindungi kapal angkatan laut dan kapal komersial internasional, yang menikmati hak dan kebebasan navigasi,” kata Ryder, mengacu pada serangan terhadap pelayaran kapal oleh pemberontak Yaman yang didukung Iran.

BACA JUGA: AS Tembak Rudal Houthi yang Hendak Diluncurkan 

Pasukan AS dan Inggris telah melancarkan serangan gabungan yang bertujuan mengurangi kemampuan Houthi untuk menargetkan kapal-kapal yang transit di rute perdagangan utama Laut Merah – serangan yang menurut kelompok pemberontak itu, dilakukan untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza, di mana Israel berperang melawan Hamas.

Pasukan AS dan sekutunya di Irak, Suriah, dan Yordania telah diserang lebih dari 165 kali sejak pertengahan Oktober, banyak di antaranya diklaim dilakukan oleh aliansi jauh kelompok-kelompok bersenjata yang terhubung dengan Iran, yang menentang dukungan Amerika Serikat terhadap Israel dalam konflik Gaza, dan kehadiran pasukan AS di wilayah tersebut.

Pada hari Minggu (28/1), sebuah drone menyerang pangkalan militer di Yordania timur laut, menewaskan tiga tentara AS dan melukai lebih dari 40 orang – kematian anggota militer AS pertama dalam sebuah serangan di Timur Tengah, sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada awal Oktober.

Washington menyalahkan militan yang didukung Iran atas serangan itu, dan berjanji akan memberikan tanggapan tegas. [ns/rs]