Semula, Zay Nova, 43 tahun, berprofesi sebagai penyiar dan pembawa acara musik kantri di radio Sasando FM, Yogyakarta sejak tahun 2005. Ia kemudian pindah ke Jakarta dan masih mengasuh acara musik country hingga tahun 2017.
Hasratnya menekuni musik country membawanya hijrah ke Kanada.
“Dapat sponsor waktu itu, kemudian pindah ke Kanada. Wow, radio musik kantri banyak banget di sini, jadi marketnya pun besar di sini. Banyak juga panggung-panggung modern country, tradisional country dan segala macamnya. Aku pikir, ya… sepertinya aku harus mengawalinya dari manapun”, jelasnya.
Ingin ke Nashville
Zay sebenarnya ingin meniti karir di Amerika karena kota Nashville di negara bagian Tennessee adalah kota pusat musik kantri.
“Jadi imigran untuk berjuang di Nashville tidak mudah, karena ada puluhan ribu orang yang mengamen di pinggir jalan, banyak banget yang kualitasnya lebih. Jadi aku bisa menawarkan apa di sana. Jadi aku pikir di Kanada saja dulu yang market musik kantrinya besar.”
Pada 2017 Zay berangkat ke Kanada dan bermukim di St. John’s Newfoundland and Labrador. Di sana ia mengembangkan bakat musiknya sambil merekam lagu-lagu yg sudah ia tulis dan kumpulkan selama belasan tahun. Kini Zay siap meluncurkan album perdananya tanggal 20 Januari nanti, berjudul “Head Above the Water”.
Album perdana: "Head Above the Water"
Tentang judul lagi itu, Zay menuturkan, ketika ia akan menyerah dalam mengejar mimpi, seorang teman dari Mississippi, Amerika, yang membantu menulis lirik lagu, Jan Duke, menyemangatinya agar ia melanjutkan karya dan mimpinya. Duke mengatakan, "Keep Your Head Above the Water, Zay!" Intinya, mengingatkan agar ia mengatasi kesulitan dan terus berkarya.
Dengan mimpinya ingin meluncurkan album, maka Zay mencari produser yang bisa mengolah lagunya dengan aransemen musik yang menarik. Pilihannya jatuh ke Wynan Aguspratama, S. Sn.
Wynan, 38 adalah alumnus Institut seni Indonesia (ISI) jurusan komposisi musik. Ia seorang penggubah lagu dan piawai bermain berbagai alat musik. Ia membantu Zay meraih cita-cita.
“Saya diberi materi kotor sama dia, terus saya tinggal membuat sesuai dengan struktur yang Zay buat, dengan formasi yang lebih lengkap. Saya yang membuat semuanya, drum piano dan gitar. Minimal saya bisa memainkan semua alat musik dalam band. Saya bisa mahir dalam keyboard,” katanya.
Zay juga berkesempatan melantunkan lagu-lagunya di sebuah Cafe di kota tempat tinggalnya, St. John’s. Di antara penontonnya adalah Anthony Murphy yang mengikuti lagu-lagu Zay selama 4 tahun. Ia berpendapat, “Meskipun bahasa Inggris bukanlah bahasa utama Zay, saya terkesima pada suara dan lirik lagunya serta penampilannya di panggung. Ia memiliki kemampuan menarik penontonnya dan membuat mereka terharu dan tertawa.”
Alidi Kusuma seorang dosen sains yang mengajar di NTB mengatakan, sejak tiga tahun lalu sudah mengikuti musik Zay Nova. Ia bahkan menyebutkan dua judul lagu yang ia senangi: “It’s been a good ride” dan “The Light House”.
“Kekuatan dan keunikan dari seorang Zay Nova sebagai seorang musisi tercermin dari lirik dan aliran musik yang sangat unik dan liriknya yang sangat jujur dan menyentuh hati,” pujinya.
Your browser doesn’t support HTML5
Dalam album perdananya, Zay menawarkan 9 lagu. Meski warna musik Zay berawal dari kantri, hasil olahan Wynan membuat sebagian lagunya terdengar kantri rock atau bahkan country jazz.
Wynan menjelaskan, “Ketika dia meminta tolong untuk mengolah musiknya, karena saya mendengarkan berbagai macam musik ya…, jadi saya kasih sentuhan rock, jazznya juga ada, ya sentuhan yang agak aneh-aneh sedikit. Setelah itu memperdengarkan hasil karya saya itu ke mas Zay. Kemudian dia suka, dan berlanjut sampai hari ini”, jelasnya.
Brave Heart
Zay, pria kelahiran Bangka Belitung, sudah menulis lagu belasan tahun. Pembatasan selama pandemi COVID justru membuatnya lebih produktif.
“Jadi semua lagu di album yang aku produksi sejak tahun 2008 mulai aktif menulis, ada hampir seribu lagu ada di laptopku. Jadi aku tinggal tawarkan, mana lagu yang kira-kira produser mau memproduksinya, yang kira-kira ada nilai jualnya.”
Ditanya oleh VOA lagu apa yang menjadi andalannya, Zay yang pada 2022 dinominasi tiga kali – satu untuk “best Music Video” tingkat nasional Kanada dan dua dalam ajang musik kantri wilayah Newfoundland mengatakan, “Wynan memproduksi "Brave Heart" sekarang sudah ada di Spotify dan aku membuat video klipnya juga. Lagu itu sudah dia produksi pada 2013, tidak aku rilis. Dan akhirnya ketika aku di Kanada, aku pikir lagu itu harus diproduksi ulang oleh Wynan dengan simfoni epic di sana. Aku pikir lagu itu punya power yang kuat dalam perjalanan hidupku”, tambahnya.
Sambil menunggu peluncuran albumnya 20 Januari, Zay Nova sudah sudah melangkah lebih lanjut, merekam lebih banyak lagu untuk album kedua. [ps/ka/ft]