Merasa Kedaulatannya Dilangkahi, Palestina Tolak Bantuan UEA

Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh (Foto: dok).

Otorita Palestina mengatakan, mereka tidak diberitahu mengenai pengiriman bantuan penanganan wabah virus corona untuk Palestina oleh Uni Emirat Arab (UEA) ke Israel pekan ini melalui penerbangan komersial langsung pertama antara kedua negara.

Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan, Jumat (22/5), Otorita Palestina, yang memerintah Tepi Barat yang diduduki Israel, tidak diajak berkonsultasi mengenai pengiriman bantuan tersebut.

“Kami mengetahui ini dari surat kabar,” katanya. “Kami tidak diberitahu mengenai hal ini dan tidak ada koordinasi antara kami, atau antara duta besar kami di Emirat, dengan mereka. “

Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kailah mengatakan, pihaknya tidak bisa menerima bantuan itu tanpa berkoordinasi terlebih dahulu “karena yang penting adalah kami memiliki kedaulatan di sini.”

UEA mengirimkan bantuan seberat 14 ton berisi alat pelindung diri (APD), peralatan medis dan ventilator untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona di wilayah-wilayah Palestina. Perusahaan penerbangan Etihad Airways mengukuhkan, mereka mengirim pesawat kargo yang berisi bantuan itu secara langsung dari Abu Dhabi ke Israel.

Penerbangan yang berlangsung Selasa itu terjadi di tengah-tengah memanasnya hubungan antara Israel dan negara-negara Arab yang sudah lama memboikot Israel karena aksinya menduduki wilayah di Palestina yang ingin dijadikan Palestina bagian dari negaranya pada masa depan.UEA tidak memiliki hubungan diplomatik namun mereka diyakini banyak pihak memiliki hubungan keamanan rahasia karena kepentingan bersama mereka terhadap Iran. [ab/uh]