Merkel: Banjir Jerman "Mengerikan”

Tim penyelamat mencari korban yang masih hilang saat banjir hebat melanda Erftstadt-Blessem, Jerman (17/7).

Kanselir Jerman Angela Merkel hari Minggu (18/7) mengatakan banjir baru-baru ini di Eropa “mengerikan” dan menjanjikan bantuan keuangan cepat untuk salah satu wilayah yang paling terdampak di Jerman.

“Tidak ada bahasa Jerman yang dapat menggambarkan kehancuran yang terjadi,” ujar Merkel.

Jumlah korban meninggal di seluruh Eropa mencapai 184 orang, termasuk 157 orang di Jerman.

Ketika tim SAR melanjutkan upaya pencarian korban yang hilang, satu distrik di Bavaria, di selatan Jerman, dilanda banjir bandang yang menewaskan sedikitnya satu orang. Jalan-jalan terendam banjir bagai sungai, sejumlah kendaraan tersapu arus banjir yang deras, sementara satu kawasan di dekat perbatasan dengan Austria kini terkubur lumpur.

Kanselir Jerman Angela Merkel memberikan konferensi pers di kawasan yang dilanda banjir dekat Bad Neuenahr-Ahrweiler hari Minggu (18/7).

“Kami tidak siap menghadapi ini,” ujar administrator Distrik Berchtesgadenar Land, Bernhard Kern. Ia mengatakan situasinya memburuk “secara drastis” Sabtu malam (17/7) dan hanya menyisakan sedikit waktu bagi tim SAR untuk mengambil tindakan.

Di distrik Ahrweiler, di selatan Cologne, yang paling parah dilanda banjir itu, sekitar 110 orang meninggal dunia. Polisi mengatakan jumlah korban diperkirakan akan bertambah seiring surutnya banjir.

Banjir berawal Rabu lalu (14/7) dan umumnya melanda negara bagian Rhineland-Palatinate, North Rhine-Westphalia dan sebagian Belgia, di mana jumlah korban meninggal mencapai 27 orang. Seluruh pemukiman juga mengalami pemadaman listrik, sementara jalur komunikasi terputus.

Merkel mengatakan negara-negara (di Eropa.red) harus menjadi lebih cepat dan lebih baik dalam upaya mengatasi dampak perubahan iklim.

Beberapa hari lalu Eropa menguraikan langkah-langkah menuju emisi “nol” pada pertengahan abad ini.

BACA JUGA: Banjir di Jerman, Sedikitnya 80 Tewas, 1.300 Hilang

Menteri Keuangan Olaf Scholz mengatakan pada suratkabar mingguan Bild am Sonntag, pemerintah Jerman mengatakan pihaknya menawarkan bantuan segera senilai 354 juta dolar dan miliaran euro untuk memperbaiki rumah, jalan dan jembatan yang roboh.

“Ada kerusakan yang sangat besar dan ini sudah jelas : mereka yang kehilangan bisnis dan rumah tidak bisa menanggungnya sendirian,” ujarnya.

Belgia merencanakan hari berkabung nasional pada hari Selasa (20/7).

Ketinggian air turun pada hari Minggu (18/7) dan operasi pembersihan sedang berlangsung. Pasukan militer telah dikirim ke bagian timur kota Pepinster, di mana puluhan bangunan ambruk, untuk mencari lebih banyak korban.

Pihak berwenang Belgia mengatakan pasokan air bersih masih menjadi keprihatinan utama. [em/jm]