Merpati Balap Belgia Terjual Harga Rekor Rp 20,1 Miliar

Merpati-merpati balap di dalam kandang di pameran merpati di Kortrijk, 18 Februari 2012.

Seekor merpati balap bernama Armando, baru saja mencetak rekor karena berhasil terjual dalam pelelangan online seharga 1,25 juta Euro (Rp 20,1 Miliar), kantor berita AFP mengutip media Belgia, Minggu (17/3).

Armando tercatat sebagai merpati pembalap jarak jauh terbaik di Belgia sepanjang masa setidaknya bagi yang mengetahui. Merpati bintang balap itu dibeli oleh seorang pembeli asal China dengan harga yang bisa membuat para para peternak berjingkrak kegirangan.

Armando memang diperkirakan akan memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh seekor merpati bernama Nadine, yang dijual seharga 376.000 euro (Rp 6 miliar).Tapi tidak dengan margin yang begitu jauh.

“Awal minggu ini menjadi jelas bahwa Armandio akan menjadi merpati termahal yang pernah dijual dalam lelang online,” tulis situs web Pigeon Paradise (Pipa.be).

“Meski begitu, tidak ada yang tahu bahwa harga jutaan euro itu suatu saat nanti mungkin bisa dipecahkan rekornya,” tambah situs tersebut. Harga akhir yang dicapai adalah 1.25 juta Euro atau setara dengan Rp 20,19 miliar.

Pigeon Paradise tidak memberitahu identitas pembeli Armando, namun menurut Belga, kantor berita Belgia, pembelinya berasal dari China yang tak diragukan lagi akan menggunakan Armando untuk menternakkan merpati-merpati balap unggulan.

Armando hanyalah satu dari seratus burung yang dijual oleh peternak Belgia ternama, Joel Verschoot.

Kandang merpati Verschoot bermarkas di Ingelmunster di barat Belgia. Situs lelang online merpati miliknya telah dibuka selama beberapa minggu.

Hingga Minggu (17/3), keluarga itu telah menjual 178 merpati dengan total pendapatan sekitar dua juta euro (Rp 32,3 miliar).

Merpati pos itu diuji dalam balapan dengan melepaskan mereka ratusan kilometer dari rumah. Pemenang adalah merpati pertama yang kembali ke rumah.

Balapan merpati adalah tradisi di Belgia, Inggris, Perancis Utara dan Belanda, meskipun kini tradisi itu sudah mulai luntur.

Namun minat dari pembeli Asia dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan angin segar dalam industri penjualan merpati balap tersebut. [er/ft]