Mesir Berusaha Tegakkan Gencatan Senjata Baru di Sudan

Mesir Kamis (13/7) menjadi tuan rumah pertemuan puncak untuk membahas konflik di Sudan yang dihadiri pemimpin Ethiopia, Sudan Selatan, Chad, Eritrea, Republik Afrika Tengah dan Libya. (Kantor Media Kepresidenan Mesir via AP)

Mesir sedang mencari cara untuk menegakkan gencatan senjata yang sulit dalam konflik berdarah di Sudan. Konflik itu telah menewaskan ribuan orang dan memaksa penduduk Sudan mengungsi ke setidaknya enam negara tetangga. Negara-negara di kawasan itu khawatir bahwa konflik yang sedang berlangsung itu, juga akan membuat negara mereka tidak stabil.

Para pemimpin dari tujuh negara tetangga utama Sudan bertemu di Kairo hari Kamis (13/7), atas perintah Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi. Presiden Sissi berharap mencegah krisis tiga bulan itu memburuk dan meluas ke negara-negara lainnya di kawasan.

Media Arab melaporkan, Sissi berusaha menerapkan mekanisme yang mengikat dengan pemeran regional dalam konflik tersebut agar gencatan senjata berhasil, setelah upaya sebelumnya gagal.

Your browser doesn’t support HTML5

Dampak Ekonomi Konflik Sudan Melanda Negara Tetangga

Sissi mengatakan kepada para pemimpin kawasan pada sesi pembukaan konferensi hari Kamis, bahwa setiap orang yang menghadiri pertemuan itu tampaknya memahami pentingnya mencari solusi cepat atas konflik Sudan.

Tujuh tetangga Sudan adalah yang paling terkena dampak konflik ini dan "harus menyatukan upaya dan sikap politik mereka untuk menyelesaikan masalah," ujar el-Sissi.

Konflik di Sudan telah menewaskan lebih dari 4.000 orang dan memaksa hampir 600.000 orang Sudan mengungsi ke Mesir, Sudan Selatan, Chad, Libya, Republik Afrika Tengah dan Ethiopia. [ps/ka]