Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada hari Rabu (25/12) mengatakan negaranya bekerja sama dengan Qatar untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang juga akan memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina yang hancur.
Badr Abdelatty berbicara setelah mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Tunisia Mohamed Ali Nafti di Kairo.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola oleh Hamas, mengatakan aksi pengeboman dan invasi darat Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Pihak berwenang tidak membedakan antara pejuang dan warga sipil dalam penghitungannya.
Serangan darat dan udara Israel juga telah menghancurkan Gaza dan memaksa 90% dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi; seringkali berkali-kali.
BACA JUGA: Pembicaraan Hamas dan Israel Terus Berlanjut di QatarRatusan ribu orang berlindung di tenda-tenda sepanjang pantai saat musim dingin yang dingin dan basah mulai tiba.
Kelompok-kelompok bantuan kesulitan mengirimkan makanan dan perbekalan, padahal telah terjadi kekurangan selimut, pakaian hangat, dan kayu bakar.
Israel telah meningkatkan jumlah bantuan yang diperbolehkan masuk ke wilayah tersebut, mencapai rata-rata 130 truk per hari sepanjang bulan ini, naik dari sekitar 70 truk per hari yang diizinkan pada bulan Oktober dan November. Meskipun demikian jumlah itu masih jauh di bawah bulan-bulan sebelumnya.
PBB mengatakan tidak dapat mendistribusikan lebih dari setengah bantuan karena pasukan Israel menolak izin untuk memasuki Gaza, atau karena merajalelanya pelanggaran hukum dan pencurian truk. [em/ka]