Mesir Gelar Pemilihan Presiden

Seorang warga Mesir tengah mengisi surat suaranya dalam bilik suara di hari pertama pemilu presiden di TPS Alexandria, Mesir (23/5).

Warga Mesir mulai memberikan suara mereka dalam pemilu presiden yang bersejarah, Rabu (23/5).
Menurut poll, pemilihan Presiden Mesir terlalu berimbang untuk dapat menentukan kemungkinan pemenang. Para calon mempunyai visi yang saling berbeda jauh bagi masa depan negara itu.

Diperkirakan tidak akan ada calon yang akan langsung terpilih dalam pemilu dua hari itu, oleh karena itu pemilihan babak kedua dijadwalkan tanggal 16 dan 17 Juni antara dua calon teratas. Pemenang akan diumumkan tanggal 21 Juni.

Menurut wartawan VOA Elizabeth Arrot di Kairo, tampak antrian panjang di TPS-TPS kota tersebut. Kira-kira 50 juta warga Mesir memenuhi syarat untuk memberi suara dalam pemilihan presiden Mesir.

Empat kontestan utama telah muncul dari 13 calon pada hari menjelang ujian terbesar transisi Mesir dari puluhan tahun kediktatoran militer ke kekuasaan sipil yang demokratis.

Kedua calon terkuat pernah memegang jabatan di bawah pemerintahan mantan Presiden Hosni Mubarak dan telah berjanji untuk memulihkan kestabilan dan menjamin kekuasaan sekuler.

Mantan Menteri Luar Negeri dan ketua Liga Arab, Amr Moussa, seorang liberal yang telah menjadi tokoh pemerintahan selama bertahun-tahun, tampaknya mengungguli semua calon lain hingga beberapa hari lalu.

Namun angket pendapat umum baru-baru ini telah menunjukkan kebangkitan Ahmed Shafiq, seorang mantan panglima angkatan udara dan perdana menteri terakhir Mubarak, yang memperoleh dukungan militer Mesir yang kuat. Keduanya bersaing melawan pasangan calon-calon Islamis.

Mohamed Morsi, yang mewakili Ikhwanul Muslim Mesir, terlambat memasuki pencalonan presiden. Namun berkat dukungan kuat organisasi politik yang ampuh Ikhwanul, yang telah berkampanye dari rumah ke-rumah, Morsi berhasil masuk dalam empat kontestan capres Mesir.

Kebangkitannya telah merugikan calon Islamist moderat Abdel Moneim Aboul Fotouh, seorang bekas anggota Ikhwanul. Kampanye Aboul Fotouh ditujukan kepada berbagai lapisan masyarakat Mesir, dari yang liberal ke Muslim Salafi yang fundamentalis dan kaum Kristen.