Mesir Mulai Pilpres, el-Sisi Dipastikan Menang

Beberapa pria Mesir melambaikan bendera nasional pada saaat mereka antre untuk memasukkan suara pada hari pertama pemilihan presiden di tempat pemungutan suara, di Kairo, Mesir, 26 Maret 2018.

Pemilu Mesir dibuka dengan hasil yang sudah jelas, yaitu masa jabatan yang kedua selama empat tahun untuk Presiden Abdel-Fattah el-Sissi. Pihak kritikus mengecam hal ini sebagai tanda-tanda negara itu akan kembali ke pemerintahan otoriter yang berlangsung sejak 1950-an.

Moussa Mustafa Moussa, adalah satu-satunya penantang El-Sisi, jenderal yang kemudian menjabat sebagai presiden. Moussa adalah seorang

politisi yang tidak banyak dikenal, yang ikut dalam persaingan pada saat-saat terakhir agar pemerintah tidak dipermalukan karena hanya ada satu kandidat dalam pemilu. Beberapa kandidat lain dipaksa menarik diri atau atau ditangkap sebelum pemilu.

Moussa tidak berusaha menantang el-Sissi, yang sama sekali tidak pernah menyebut nama Moussa di depan umum.

Pihak berwenang berharap dari hampir 60 juta pemilih yang berhak, akan cukup banyak memberikan suara dalam pemilu tiga hari itu agar pemilu sah.

Guna mencapai hal itu, media pro-pemerintah yang sangat berpengaruh dalam beberapa minggu terakhir tanpa henti menggambarkan, memberikan suara sebagai tugas nasional yang diperlukan untuk melindungi negara dari konspirasi asing.

Di antara para calon presiden yang tadinya mencalonkan diri terdapat beberapa yang mungkin menarik pemberian suara protes yang cukup besar.

Namun semuanya ditangkap atau diintimidasi untuk keluar dari persaingan sehingga pemilu ini adalah yang paling tidak kompetitif sejak pergolakan rakyat pada 2011 yang menggulingkan autokrat lama, Hosni Mubarak, dan membangkitkan harapan akan perubahan demokratis. [my/ds]