Seorang pejabat keamanan Mesir mengatakan pihak berwenang telah menangkap jurubicara sayap politik Ikhwanul Muslimin, yang selama 10 bulan terakhir ini dalam pelarian untuk menghindari penindakan keras pemerintah terhadap kelompok Islamis tersebut.
Pejabat keamanan itu mengatakan, pihak berwenang menangkap Yasser Mehrez hari Jumat di Cairo. Mehrez dituduh menghasut terjadinya pembunuhan dan kekerasan setelah militer menyingkirkan Presiden Islamis Mohammed Morsi pada bulan Juli.
Juga Jumat, para pejabat kesehatan dan keamanan mengatakan dua orang tewas setelah bentrokan berkobar dalam protes pro-Morsi di Fayoum, kota di sebelah selatan Cairo. Mereka mengatakan seorang lelaki tewas akibat terpapar gas air mata, sedangkan seorang perempuan tewas akibat tertembak senapan angin di bagian kepala dan dadanya.
Semua pejabat itu berbicara dengan syarat nama mereka tidak disebut, karena mereka tidak berwenang memberi penjelasan kepada media.
Juga Jumat, para pejabat kesehatan dan keamanan mengatakan dua orang tewas setelah bentrokan berkobar dalam protes pro-Morsi di Fayoum, kota di sebelah selatan Cairo. Mereka mengatakan seorang lelaki tewas akibat terpapar gas air mata, sedangkan seorang perempuan tewas akibat tertembak senapan angin di bagian kepala dan dadanya.
Semua pejabat itu berbicara dengan syarat nama mereka tidak disebut, karena mereka tidak berwenang memberi penjelasan kepada media.