Sebuah penelitian yang dipublikasikan Senin (27/2) menyebutkan China menyetujui perluasan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) terbesar sejak 2015. Padahal Beijing berjanji untuk mulai menghentikan penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap dalam tiga tahun.
Kapasitas tenaga batu bara yang mulai dibangun China pada 2022 adalah enam kali lipat dari gabungan seluruh dunia, menurut laporan Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (Centre for Research on Energy and Clean Air/CREA) di Finlandia dan Global Energy Monitor (GEM).
"China terus menjadi pengecualian terhadap pemangkasan pembangunan pembangkit batu bara dunia," kata analis riset GEM Flora Champenois.
"Kecepatan kemajuan proyek melalui perizinan konstruksi pada 2022 sangat luar biasa."
Cerobong asap pembangkit listrik tenaga batu bara terlihat berada di belakang patung singa di Shanghai, China 21 Oktober 2021. (Foto: REUTERS/Aly Song)
China adalah salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia yang mendorong terjadinya perubahan iklim, seperti karbon dioksida (CO2).
Presiden Xi Jinping berjanji China akan mencapai puncak emisi CO2 antara 2026-2030 dan menguranginya menjadi nol bersih pada 2060, langkah yang dianggap penting untuk menjaga kenaikan suhu global jauh di bawah dua derajat Celcius.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa bahkan jika Beijing berpegang teguh pada komitmen tersebut, perluasan proyek PLTU saat ini akan membuatnya menjadi "lebih rumit dan mahal".
Sebanyak 106 Gigawatt PLTU batu bara baru disetujui pada 2022, setara dengan dua pembangkit batu bara besar per minggu, menurut laporan itu.
BACA JUGA: China Hadapi Tekanan untuk Bayar Kompensasi Pencemaran Lingkungan
Sebagian pembangkit telah memulai konstruksi, bebarapa di antaranya telah mengantongi izin, mengamankan pembiayaan dan memulai pembangunan "dalam hitungan bulan".
Lingkaran Setan
China mengandalkan bahan bakar batu bara untuk hampir 60 persen listriknya.
Sebagian besar proyek batu bara baru telah disetujui di provinsi-provinsi yang dilanda kekurangan listrik akibat gelombang panas dalam dua tahun terakhir.
Kondisi tersebut menciptakan lingkaran setan karena akan menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang mempercepat perubahan iklim. Hal itu memicu terjadinya peristiwa cuaca ekstrem, kata para peneliti.
Seorang pria berjalan melewati pembangkit listrik tenaga batu bara di Shanghai, China, 14 Oktober 2021. (Foto: REUTERS/Aly Song)
Perburuan persetujuan dimulai setelah kabinet China pada bulan Mei mengumumkan 10 miliar yuan ($1,5 miliar) investasi dalam pembangkit listrik tenaga batu bara.
Pejabat lokal mengatakan pembangkit batu bara baru akan berfungsi sebagai cadangan untuk memastikan pasokan yang stabil ketika energi terbarukan gagal.
Namun sejumlah provinsi seperti Guangdong, Jiangsu dan Anhui, di mana pabrik batu bara baru menjamur, "terlambat" dalam berinvestasi dalam energi bersih untuk memenuhi pertumbuhan permintaan, studi tersebut menemukan.
Investasi berkelanjutan dalam batu bara "menyiratkan penekanan yang tidak memadai untuk mengatasi kendala sistem tenaga dan pasar tenaga yang melanggengkan ketergantungan pada batu bara", tambahnya.
Pria berdiri di dekat mobil di dekat pembangkit listrik tenaga batu bara di Shanghai, China, 21 Oktober 2021. (Foto: REUTERS/Aly Song)
Pertumbuhan Energi Terbarukan?
China menggenjot investasi energi terbarukan (EBT) termasuk tenaga surya, angin, air, dan pembangkit nuklir dalam beberapa tahun terakhir.
Jika pertumbuhan itu terus meningkat, kata laporan itu, dan permintaan listrik stabil, "penambahan besar-besaran kapasitas baru berbahan bakar batu bara tidak berarti bahwa penggunaan batu bara atau emisi CO2 dari sektor listrik akan meningkat", kata laporan itu.
Peran batu bara dalam memastikan keamanan energi berarti mengembangkan lebih banyak energi terbarukan tidak serta merta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, kata para analis.
"Kesalahpahaman terbesar adalah gagasan bahwa peningkatan energi terbarukan akan menggantikan batu bara," kata Li Shuo, seorang aktivis di Greenpeace China, kepada AFP. [ah/rs]