Meski Khawatir, Swifties London akan Hadiri Konser di Wembley

Para penggemar Taylor Swift, atau Swifties, berkumpul di pusat kota Wina, Austria, pada 8 Agustus 2024. (Foto: AP/Heinz-Peter Bader)

Para penggemar bintang musik pop Taylor Swift, yang dijuluki Swifties, di London, mengaku panik dan takut setelah mendengar berita tentang rencana serangan terhadap konser Taylor Swift di Wina. Namun, pada Kamis (8/8) mereka mengatakan hal itu tidak akan menyurutkan mereka untuk menghadiri konser penyanyi tersebut di Wembley Stadium.

Sebelumnya, tiga konser Swift di Wina, yang diperkirakan akan dihadiri 195.000 orang, dibatalkan pada minggu ini setelah pihak kepolisian mengatakan mereka telah menggagalkan rencana teror oleh seorang pemuda Austria berusia 19 tahun yang berniat menyerang para penggemar Swift dengan bom atau pisau.

Lorelei Petchu, presiden komunitas Taylor Swift di UCL, mengatakan ia mempertimbangkan untuk menjual tiketnya setelah pembatalan konser di Wina itu. "Selama beberapa jam, kami menenangkan diri, kami melihat pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan dan saya pikir kami sekarang merasa nyaman untuk pergi lagi."

BACA JUGA: Konser Batal, Penggemar Taylor Swift Saling Bangkitkan Semangat di Wina

Sementara Katie Su, presiden perkumpulan penggemar Taylor Swift di University of the Arts London yang sebelumnya juga telah menghadiri beberapa konser dalam tur ini, termasuk di London, mengatakan ia sedikit takut, “tetapi saya tetap akan pergi.” Katie yang telah memiliki tiket untuk konser Swift minggu depan itu menambahkan, “dibandingkan ketika saya berada di kota lain untuk tur Eras, keamanan di Wembley lebih ketat."

Tur Eras yang fenomenal hadir di Inggris pada bulan Juni lalu, dengan pertunjukan di Edinburgh, Liverpool dan Cardiff. Sebelum itu, Swift mengadakan konser di London selama tiga malam. Keir Starmer, tokoh politik yang kini menjabat sebagai perdana menteri, bersama anggota keluarga kerajaan ikut menyaksikan konser di London itu.

Menurut sejumlah laporan, Swift dijadwalkan kembali ke Wembley pada tanggal 15 Agustus mendatang selama lima malam, sebelum kembali ke Amerika Serikat untuk konser-konser terakhir dalam tur Eras; yang merupakan konser terlaris sepanjang masa.

“Tidak ada indikasi bahwa hal-hal yang sedang diselidiki oleh otoritas Austria akan berdampak pada acara di London nantinya,” kata juru bicara Kepolisian Metropolitan London. [th/em]