Meta, pada Kamis (8/2), mengatakan pihaknya telah menghapus akun milik pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di platform Facebook dan Instagram karena dianggap melanggar kebijakan konten perusahaan itu.
“Kami telah mencopot akun-akun tersebut karena berulangkali melanggar kebijakan Organisasi dan Individu Berbahaya kami,” kata juru bicara Meta kepada kantor berita AFP.
Meskipun Meta tidak menyebut perang Israel-Hamas, perusahaan tersebut telah mendapat tekanan untuk melarang pemimpin Iran itu sejak serangan yang dilancarkan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.
Setelah serangan itu, Khamenei mendukung serangan berdarah yang dilakukan oleh Hamas tersebut tetapi membantah keterlibatan Iran.
Ia secara terbuka juga mendukung aksi pembalasan Palestina atas serangkaian pemboman yang dilakukan Israel di Gaza dan serangan terhadap rute pelayaran di Laut Merah yang dilancarkan oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
BACA JUGA: Intelijen AS Peringatkan Kerja Sama Senjata Iran–Houthi yang Semakin BerkembangKhamenei telah berkuasa di Iran selama 35 tahun dan memiliki lima juta pengikut di akun Instagramnya.
“Dalam usaha mencegah dan menghentikan hal nyata yang membahayakan, kami tidak mengizinkan organisasi atau individu menyatakan tindakan kekerasan atau terlibat dalam kekerasan di platform kami,” demikian bunyi kebijakan yang mendasari keputusan Meta itu.
Perusahaan tersebut juga mengatakan pihaknya akan “menghapus glorifikasi, dukungan, dan perwakilan dari sejumlah organisasi dan individu yang berbahaya.”
Hamas sendiri telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat.
Instagram dan Facebook sebenarnya dilarang di Iran, namun warga Iran menggunakan VPN untuk dapat mengakses sejumlah platform dan aplikasi yang dilarang seperti Facebook, Twitter, dan YouTube. [jm/ka/rs]