Teknisi Rusia dan NASA, pada Kamis (15/12), sedang meneliti kebocoran sistem pendingin pada kapsul berawak Soyuz yang menempel pada Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang mungkin disebabkan oleh tabrakan mikrometeorit.
Foto-foto dramatis NASA TV menunjukkan partikel-partikel berwarna putih yang mirip kepingan salju mengalir keluar dari bagian belakang kapal selama berjam-jam.
BACA JUGA: Astronaut China Kembali ke Bumi Setelah Awasi Pembangunan Tahap Akhir Stasiun Antariksa TiangongKebocoran sistem pendingin itu menyebabkan pembatalan agenda spacewalk, atau kegiatan di luar kendaraan antariksa oleh astronaut, yang semula akan dilakukan dua kosmonaut Rusia pada Rabu (14/12), sekaligus berpotensi memengaruhi penerbangan pulang tiga anggota kru ke planet Bumi.
Perusahaan luar angkasa Rusia Roscosmos dan badan antariksa AS mengatakan, kebocoran pada pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 tidak menimbulkan bahaya bagi astronaut dan kosmonaut di ISS.
“Para awak pesawat di stasiun luar angkasa itu aman dan tidak berada dalam bahaya selama kebocoran itu terjadi,” kata NASA.
Badan antariksa itu mengatakan, tim darat sedang mengevaluasi “kemungkinan dampaknya terhadap integritas pesawat antariksa Soyuz.”
“NASA dan Roscosmos akan terus bekerja sama untuk menentukan tindakan selanjutnya,” kata NASA.
Kantor berita TASS mengutip Sergei Krikalev, mantan kosmonaut yang memimpin program penerbangan antariksa berawak bagi Roscosmos, mengatakan bahwa kebocoran itu mungkin disebabkan oleh meteorit kecil yang menghantam Soyuz MS-22.
“Penyebab kebocoran itu mungkin sebuah mikrometeorit yang memasuki radiator,” kata TASS mengutip Krikalev. “Kemungkinan konsekuensinya yaitu perubahan sistem temperatur.”
“Tidak ada perubahan lain dalam parameter telemetri yang terdeteksi, baik di pesawat ruang angkasa Soyuz maupun stasiun (ISS) di segmen Rusia ataupun Amerika,” kata Krikalev. [rd/rs]