Dermawan dan juga mantan kandidat calon presiden AS Michael Bloomberg bergabung kembali dengan PBB sebagai utusan khusus badan dunia itu dalam bidang ambisi dan solusi iklim.
Sekjen PBB António Guterres, Jumat (5/2) mengatakan Bloomberg akan bekerja “untuk memobilisasi aksi iklim yang lebih kuat dan lebih ambisius menjelang Konferensi Iklim Glasgow (COP 26), pada November 2021.”
Pertemuan penting itu merupakan konferensi tahunan untuk meninjau Perjanjian Iklim Paris 2015, yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca global dan membatasi kenaikan suhu bumi. PBB menyatakan komitmen-komitmen berani diperlukan untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius pada abad ini.
Bloomberg, yang telah lama menjadi aktivis iklim, adalah utusan khusus Guterres bagi aksi iklim mulai Maret 2018 hingga November 2019, sewaktu ia mencalonkan diri pada saat-saat akhir untuk mengikuti persaingan kandidat calon presiden dari partai Demokrat. Di bawah Sekjen PBB sebelumnya, Ban Ki-moon, ia menjadi utusan khusus PBB untuk kota-kota dan perubahan iklim.
PBB menyatakan Bloomberg akan mendukung Sekjen dalam memperluas dan memperkuat koalisi negara, kota dan perusahaan-perusahaan yang berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon bersih pada 2050.
Perusahaan Bloomberg sendiri pekan ini bertekad akan memenuhi target tersebut selambat-lambatnya tahun 2025.
“Utusan Khusus akan melibatkan pejabat-pejabat pemerintah dan anggota sektor swasta serta masyarakat madani untuk menuntaskan dan menerapkan rencana, khususnya di negara-negara, industri dan sektor-sektor dengan emisi tinggi, untuk secara luas mempercepat transisi ke ekonomi energi bersih,” sebut pernyataan yang mengumumkan penunjukan Bloomberg itu.
Guterres juga menyerukan diakhirinya secara bertahap penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara di negara-negara industri pada tahun 2030, dan di negara-negara lain pada tahun 2040, suatu sasaran yang didukung Bloomberg.
Bloomberg, yang pernah tiga kali menjadi wali kota New York, juga adalah presiden dewan C40 Cities Climate Leadership Group, suatu jaringan global dari 97 kota besar, dan ketua bersama Global Covenant of Mayors for Climate & Energy, suatu jaringan 10 ribu lebih kota dan pemerintah setempat.
Selain aksi iklim, Bloomberg telah mencurahkan miliaran dolar ke berbagai isu lain, termasuk kesehatan masyarakat dan keamanan senjata api.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (3/2) mengumumkan bahwa ia akan terus menjadi duta global badan kesehatan itu untuk cedera dan penyakit-penyakit tidak menular, untuk masa jabatan ketiga. [uh/ab]