Migran Haiti Mengutuk Perlakuan yang Mereka Terima saat Proses Deportasi dari Texas

Kelompok migran asal Haiti berusaha melewati bendungan di perbatasan Amerika Serikat (AS) dan Meksiko untuk menuju AS pada 18 September 2021. Pemerintah AS tengah memulangkan kelompok migran Haiti dalam beberapa waktu terakhir. (Foto: AP/Eric Gay)

Para kelompok migran Haiti yang dideportasi ke ibukota, Port-au-Prince, dengan menggunakan tiga penerbangan dari Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) Amerika Serikat pada Minggu (19/9), mengkritik cara mereka dideportasi dan mengutuk perlakuan yang mereka terima selama ditahan.

"Mereka tidak memperbolehkan kami membawa barang-barang kami. Rasanya seperti di penjara, tak ada makanan, tidak ada apa-apa," kata Dieudonne Cassagne kepada VOA. Cassagne berasal dari Gonaives di Haiti utara dan tinggal di Chile sebelum melakukan perjalanan ke perbatasan Texas.

"Pagi ini mereka membangunkan kami pagi-pagi dan menyuruh kami, 'Ayo,' dan kemudian kami baru sadar bahwa mereka membawa kami ke bandara."

BACA JUGA: AS Genjot Rencana untuk Usir Migran Haiti dari Texas

Pemerintahan Biden pada Sabtu (18/9) mengumumkan keputusan untuk mendeportasi ribuan migran Haiti yang berkerumun di bawah jembatan di Del Rio, Texas, di perbatasan AS-Meksiko.

Jumlah migran yang berdatangan melebihi sumber daya patroli perbatasan untuk menangani mereka, kata para pejabat Sabtu (18/9).

Kepala Patroli Perbatasan AS Raul Ortiz mengatakan sebanyak 3.300 migran asal Haiti telah ditahan pada akhir pekan. Para pejabat memperkirakan jumlahnya akan bertambah.

ICE bersiap-siap untuk melakukan upaya deportasi lagi pada Senin (20/9). (vm/rs)