Migran Pertama Kembali di Bawah Kebijakan ‘Tetap Berada di Meksiko’

Migran berjalan melalui jembatan perbatasan menuju Meksiko, di Ciudad Juarez. (Foto: dok).

Pihak berwenang AS mengirim dua migran kembali ke Meksiko pada hari Rabu (8/12) di bawah kebijakan “Tetap Berada di Meksiko.”

Kebijakan era Trump itu membuat pencari suaka menunggu di Meksiko sementara permohonan suakanya disidangkan di pengadilan imigrasi AS.

Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB mengatakan kedua migran itu dikirim ke Meksiko melalui sebuah jembatan di Ciudad Juarez, di seberang perbatasan dari El Paso, Texas. Badan PBB itu tidak menyebutkan kewarganegaraan kedua orang tersebut.

Pencari suaka menunggu berita perubahan kebijakan di Tijuana, Meksiko, perbatasan AS-Meksiko, 19 Februari 2021.

Keduanya disambut oleh pejabat Meksiko yang memberi mereka dokumen, dan setelah menjalani tes virus corona, para pejabat PBB membawa mereka ke tempat penampungan. Meksiko mengatakan pemerintah AS telah setuju untuk memvaksinasi semua migran yang dikembalikan di bawah program tersebut.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberlakukan kembali kebijakan tersebut mulai hari Senin (6/12) untuk mematuhi perintah pengadilan dan menyetujui perubahan-perubahan yang diminta oleh Meksiko.

Program pengembalian migran ke Meksiko itu dijadwalkan dimulai di El Paso di mana hingga 50 migran akan dikembalikan setiap hari ke Ciudad Juarez, kata seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan jati dirinya.

BACA JUGA: Meksiko Bahas Vaksin, Perbatasan, dan Migrasi dengan Wapres AS

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengkonfirmasi bahwa program pemulangan itu dimulai di satu lokasi dan akan diperluas ke enam lainnya. Departemen itu menolak untuk mengidentifikasi kota atau berapa banyak migran yang akan diproses, dengan “alasan keamanan operasional.”

Kebijakan “Tetap Berada di Meksiko” itu diberlakukan kembali walaupun pemerintahan Biden secara diam-diam berusaha mengakhirinya. Biden membatalkan kebijakan itu, tetapi gugatan oleh Texas dan Missouri memaksanya untuk memberlakukannya kembali, dengan persetujuan Meksiko.

AS telah berjanji untuk menyelesaikan kasus dalam waktu 180 hari, sebagai tanggapan atas kekhawatiran Meksiko bahwa sedikitnya 1,5 juta kasus masih menumpuk di pengadilan imigrasi Amerika. [lt/ab]