Pengusaha Rusia Roman Abramovich menyerahkan kendali klub sepak bola Chelsea yang bernilai investasi puluhan juta dolar kepada direktur klub tersebut bertepatan pada hari Rusia menginvasi Ukraina.
Peristiwa itu adalah kedua kalinya bagi pemilik Chelsea, Abramovich, memindahkan aset kepada rekan dekatnya sebelum Inggris dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi padanya pada bulan ini.
Abramovich tidak menanggapi permintaan komentar, dan membiarkan Chelsea dan juru bicaranya yang menjawab. Juru bicara pemerintah Inggris juga tidak menanggapi permintaan komentar.
Abramovich, usia 55 tahun, merupakan salah seorang pengusaha paling berkuasa di Rusia, di mana sebagian besar kekayaannya berasal dari bisnis minyak dan aluminium, yang diraih setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991. Forbes bulan lalu melaporkan kekayaan bersih Abramovic mencapai lebih dari $ 13 miliar.
BACA JUGA: Kena Sanksi, Abramovich tak Diizinkan Jual Tiket, Chelsea Tanding Tanpa PenontonInggris dan Uni Eropa memberlakukan sanksi seperti pembekuan aset pada Abramovich dan ratusan individu dan entitas Rusia, menarget orang-orang yang dituduh menopang Presiden Rusia Vladimir Putin.
Abramovich membantah memiliki hubungan dekat dengan Putin.
Analisis Reuters tentang pengajuan perusahaan di London dan Amsterdam menunjukkan Abramovich sebelumnya terdaftar sebagai "pemilik manfaat" Ervington Investments Limited yang berbasis di Siprus. Beberapa dokumen menunjukkan perusahaan tersebut telah melakukan investasi di setidaknya delapan perusahaan, termasuk di mesin pencari utama Rusia, Yandex.
Menurut dokumen di London Stock Exchange, pada 24 Februari, Eugene Tenenbaum, Direktur Chelsea sebagai salah satu "rekan terdekat" Abramovich, mengambil kendali penuh atas Ervington. Baik Inggris, Uni Eropa maupun Amerika Serikat tidak memberikan sanksi terhadap Tenenbaum.
Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Tenenbaum mengatakan perusahaannya membeli Ervington Investments dari pihak ketiga, di mana sebelumnya Abramovich dan anak-anaknya merupakan penerima manfaatnya. Ia mengatakan pembelian dari pihak ketiga yang disebut “Norma Investments” itu telah sesuai dengan hukum dan peraturan. Tenenbaum menolak untuk mengatakan berapa banyak dia membayar untuk saham tersebut.
"Ervington adalah perusahaan tempat saya bekerja selama bertahun-tahun," katanya. "Saya tahu investasi dan karyawan perusahaan dengan baik, dan membeli Ervington memberi saya kesempatan untuk terus bekerja di bisnis ini, di bawah kendali saya dan untuk keuntungan saya, dan karyawan,” katanya.
Sejumlah pengacara yang berbasis di London mengatakan langkah itu berarti bahwa aset yang dipegang oleh Ervington tidak akan dibekukan seperti yang dikenakan pada aset Abramovich lainnya.
BACA JUGA: Roman Abramovich akan Jual Klub Sepak Bola ChelseaSejak perang dimulai 14 Februari lalu, Abramovich telah menyerahkan kendali dua perusahaan kepada rekan-rekan bisnisnya.
Menurut dokumen perusahaan Inggris, pada hari pertama serangan Rusia ke Ukraina – yang disebut Moskow sebagai operasi khusus – Abramovich memindahkan Norma Investments ke rekanan lain, David Davidovich, menurut pengajuan perusahaan Inggris. Transfer Norma pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal dan telah dikonfirmasi dalam pengajuan.
Inggris memberlakukan sanksi terhadap Abramovich pada 10 Maret. [ah/em]