Kawanan tak dikenal membunuh 12 orang warga sipil, termasuk anak-anak di kota Bangui Republik Afrika Tengah hari Senin (2/12).
PBB mengatakan kawanan tak dikenal membunuh sekurang-kurangnya 12 orang warga sipil, termasuk anak-anak, di Republik Afrika Tengah di mana kondisi keamanan merosot sejak kudeta bulan Maret.
Menurut PBB, serangan itu terjadi hari Senin (2/12) di sebuah kampung sekitar 95 kilometer di barat laut ibukota, Bangui.
Kepala kantor urusan kemanusiaan PBB di Bangui, Amy Martin, mengatakan milisi Kristen yang disebut ‘antibalaka’ tampaknya menarget para penggembala Muslim. Dalam sebuah pernyataan Martin mengatakan bahwa itu adalah satu dari beberapa insiden kekerasan dalam beberapa hari terakhir.
PBB mengatakan seorang penasihat presiden Michel Djotodia menuduh para pendukung Presiden tersingkir Francois Bozize sebagai pelaku serangan itu.
PBB berencana melakukan pemungutan suara hari Kamis mengenai kemungkinan mengirim lebih banyak tentara Perancis untuk memulihkan ketertiban di negara itu.
Menurut PBB, serangan itu terjadi hari Senin (2/12) di sebuah kampung sekitar 95 kilometer di barat laut ibukota, Bangui.
Kepala kantor urusan kemanusiaan PBB di Bangui, Amy Martin, mengatakan milisi Kristen yang disebut ‘antibalaka’ tampaknya menarget para penggembala Muslim. Dalam sebuah pernyataan Martin mengatakan bahwa itu adalah satu dari beberapa insiden kekerasan dalam beberapa hari terakhir.
PBB mengatakan seorang penasihat presiden Michel Djotodia menuduh para pendukung Presiden tersingkir Francois Bozize sebagai pelaku serangan itu.
PBB berencana melakukan pemungutan suara hari Kamis mengenai kemungkinan mengirim lebih banyak tentara Perancis untuk memulihkan ketertiban di negara itu.