Kompleks Kedubes AS di Baghdad Lebih Tenang Pasca Penarikan Milisi Dukungan Iran

Pasukan anti-terorisme Irak berjaga di depan kedutaan AS di ibukota Baghdad, 2 Januari 2020.

Situasi di Kedutaan Besar AS di ibukota Irak tampak lebih tenang pada hari Kamis (2/1) setelah kelompok-kelompok paramiliter dukungan Iran meninggalkan kawasan itu.

Penarikan itu mengakhiri konfrontasi dua hari yang dimulai dengan serangan anggota milisi dan pendukung mereka terhadap kompleks kedutaan, menghancurkan ruang penerimaan tamu, menyulut beberapa kebakaran dan menulis grafiti sewaktu mereka memprotes serangan udara AS terhadap sebuah kelompok milisi yang didukung Iran.

Serangan-serangan itu, yang berlangsung di Irak dan Suriah terhadap Kataib Hizbullah, merupakan tanggapan atas tewasnya seorang kontraktor AS dalam suatu serangan roket.

BACA JUGA: Demonstran Irak Mundur dari Kompleks Kedubes AS di Baghdad

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh pemimpin Kataib Hizbullah dan yang lainnya yang ia sebut “teroris” telah mengatur serangan terhadap kedutaan AS di Baghdad itu.

Kegiatan konsuler dihentikan dan Departemen Luar Negeri AS memperingatkan warga AS agar menjauh dari lokasi itu.

Utusan Khusus AS untuk Iran, Brian Hook mengatakan kepada CNN hari Rabu (1/1) bahwa para diplomat AS dalam keadaan selamat, begitu pula kedutaan AS. Namun demikian Pentagon mengirim tambahan 750 tentara ke Timur Tengah, yang menurut Menteri Pertahanan Mark Esper merupakan “tindakan pencegahan yang tepat.”

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo membatalkan lawatan ke lima negara Eropa dan Asia Tengah, yang seharusnya dimulai hari Jumat (3/1) di Ukraina. [uh/ab]